Mohon tunggu...
Cahya Nugraha
Cahya Nugraha Mohon Tunggu... Human Resources - Suka naik gunung, camping, jalan-jalan, makan-makan. @rubikomugglo

Baru menjelajahi 18 dari 17.000 pulau di Indonesia. Blog: rubikomugglo.weebly.com Twitter: @rubikomugglo Instagram: rubikomugglo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengalaman Pertama Menyeberang dan Berwisata di 3 Nusa

18 Januari 2018   11:27 Diperbarui: 18 Januari 2018   11:36 6703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Halo.....rasanya sudah lama tidak menulis perjalanan saya disini. Saya baru saja pergi 3 minggu dari rumah untuk mengunjungi beberapa tempat indah seperti Bali, Surabaya dan Malang. Nah, tulisan kali ini saya akan menceritakan pengalaman pertama saya berkunjung ke 3 Nusa yakni Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan.

Pergi ke Bali

Saya beberapa kali ke Bali dengan cara yang berbeda. Pada perjalanan barusan ini saya pergi ke Bali via pesawat. Cara ini cukup mudah, tinggal pesan tiket melalui situs-situs perjalanan lalu langsung berangkat, tetapi cara ini membutuhkan uang yang lebih. Nah, untuk yang ingin melakukan perjalanan dengan anggaran yang lebih sedikit, bisa melakukan cara yang kedua yakni menyeberang via kapal.

Kalau dari Jogja, kita bisa melakukan perjalanan darat menggunakan kereta api Sri Tanjung dari Stasiun Lempuyangan menuju Stasiun Banyuwangi Baru seharga Rp. 94.000. Berangkat dari Jogja jam 07.00 pagi sampai di Banyuwangi jam 21.00 malam. Nah, kalau saya biasanya memilih untuk tidur di luar stasiun terlebih dahulu sambil menikmati kudapan yang biasanya dijual di dekat stasiun. Pagi harinya, saya jalan keluar stasiun lalu ambil arah kanan ke pelabuhan. Tiket untuk menyeberang untuk satu orang dibanderol Rp. 7.000. Jika sudah sampai di Gilimanuk, jalan keluar lalu ambil bis ke arah Terminal Ubung di Denpasar. Tarif untuk 1 orang naik bis sebesar Rp. 40.000. Kalau ingin ke Sanur, bisa dilanjutkan dengan naik ojek online dengan tarif sekitar Rp. 20.000.

Tips & Trick:

- Kalau misal ingin naik ojek online dari Denpasar ke Sanur, jangan turun saat bis sudah di terminal. Turun saja di perempatan sebelum Terminal, dijamin aman dari gangguan.

- Menurut informasi dari orang yang memberi tahu saja jalan, kasih uang pas saat di Terminal Bus Gilimanuk, kalau memberi Rp. 50.000 sisanya tidak dikembalikan.




Menyeberang ke Nusa Penida

Soal menyeberang ke Nusa Penida, saya berangkat melalui kapal cepat yang pergi dari Pelabuhan Pantai Sanur. Banyak kapal yang menyediakan fasilitas penyebrangan ke Nusa Penida maupun Nusa Lembongan. Untuk pemesanan, saya kemarin melakukannya via skypenida.com. Skypenida.com merupakan situs untuk memesan kapal cepat untuk menyeberang ke Nusa Penida. Alasan saya memakai ini karena tidak perlu antri berdesakan di loket-loket yang tersedia di Pantai Sanur. Sangat saya rekomendasikan cepat dan pelayanannya bagus, hanya saja tidak banyak pilihan kapal. Ongkos menyeberangnya Rp. 75.000 untuk satu kali perjalanan.

Kapal yang saya pilih adalah Mola-Mola Ekspress yang berangkat pada pukul 08.30 pagi. Perjalanan memakan waktu sekitar 40 menit, jika langit sedang cerah kita bisa melihat Gunung Agung yang berdiri dengan gagah di sebelah kiri kita. Kapal yang saya naiki penuh sesak dengan pelancong, baik domestik dan mancanegara. Ada yang hanya melakukan one day trip tetapi banyak juga yang stay untuk diving di Nusa Penida. Yak, Nusa Penida memang terkenal dengan spot divingnya dimana kita bisa menyelam sembari ditemani oleh Manta.



Nusa Penida

Perjalanan laut pun sudah selesai. Saya akhirnya tiba di Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida. Ketika pertama kali keluar dari kapal, saya hanya bisa takjub, penuh kekaguman. Air disekitar sangat biru dan jernih, kita bisa melihat dasar dari laut tersebut. Lautnya juga bersih, tak saya temui sampah mengambang. Sungguh indah.

Saya kemudian berjalan keluar dari pelabuhan dan mengambil arah kiri. Ada sebuah papan bertuliskan "sewa motor", saya kemudian mendatanginya. Untuk berkeliling Nusa Penida saran saya lebih baik kalian menyewa sepeda motor karena bisa pindah destinasi secara cepat dan harga sewanya terjangkau.Saya kemudian menyewa motor Vario 110cc dengan tarif Rp. 60.000. Kebanyakan sepeda motor yang disewakan bertransmisi matic dan mayoritas bermerk Honda. Ada tipe vario lain saat itu yakni 125cc, namun yang saya pilih masih mempunyai isi bensin yang penuh. Untuk lebih aman, jangan lupa untuk cek kondisi gas dan rem dari motor karena medan perjalanan di Nusa Penida tak selalu mulus dan banyak tanjakan serta turunan.

Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah setelah sewa motor lalu kemana? Di Nusa Penida banyak tempat wisata indah yang bisa dikunjungi namun saya lebih suka membaginya menjadi dua bagian yakni timur dan barat. Oh iya, untuk diingat, Nusa Penida ini cukup besar dan tak cukup kalau ingin menjelajah semuanya dalam waktu satu hari tetapi waktu yang saya punya sangat terbatas (1 hari) untuk itu saya tunjukkan tempat wisata yang paling berdasarkan pengalaman saya.



Setelah sewa motor, baiknya susuri jalan di pesisir timur sampai agak ke selatan. Nanti kalian akan memenui plang yang bertuliskan Pantai Atuh, menurut saya pantai ini harus kalian kunjungi karena sepi dan pemandangannya yang sangat indah. Jarak tempuhnya lumayan jauh, mungkin sekitar 45-60 menit menggunakan sepeda motor dari Pelabuhan Sampalan. Jika kalian ragu, silahkan untuk bertanya kepada warga lokal, masyarakatnya sangat ramah dan membantu jika ada turis yang tersasar dan tak tahu jalan.

Setelah berkendara, sampailah saya ke Pantai Atuh, suara deburan ombak dan desiran angin bisa terdengar jelas di telinga. Untuk masuk ke pantai ini saya harus membayar Rp. 10.000, Rp. 5.000 untuk parkir dan Rp. 5.000 untuk tiket masuknya. Saya kemudian berjalan dan berada di sisi tebing, Pantai Atuh sebenarnya berada di bawah tebing ini namun saya tak kuasa untuk turun. Saya hanya berkeliling di sekitar tebing dan melihat pantai serta karang dari atas tebing. Airnya biru gelap, dan jernih. Tak banyak orang berada di pantai ini, saat saya kesana tak lebih dari 10 orang yang ada disana. Setelah bertanya dengan warga sekitar, hal itu diakibatkan oleh susahnya akses untuk menuju pantai ini. Jalan berbatu sering kita temui, tanjakan serta turunan tajam membuat kita harus berhati-hati dalam berkendara. Namun, jika tahu indahnya seperti ini rasanya sayang jika dilewatkan bukan?



Setelah puas menikmati keindahan Pantai Atuh, saya kemudian beranjak untuk menuju ke sisi barat Nusa Penida. Melewati jalan yang saya tempuh tadi, saya menuju destinasi kedua yakni Crystal Bay. Dari Pantai Atuh, perjalanan ke Crystal Bay ini menghabiskan waktu sekitar 1 jam 15 menit. Crystal Bay merupakan pantai berpasir kehitaman yang berbentuk seperti teluk. Dilindungi oleh daratan sehingga pantai ini agak menjorok kedalam. Daya tarik dari Crystal Bay adalah beragam terumbu karang dan ikan yang hidup di pantai ini. Tak ayal banyak saya lihat wisatawan melakukan snorkeling disini.

Retribusi untuk masuk ke pantai ini cukup murah yakni Rp. 2000. Sebelum berenang, saya sempat menyusuri bibir pantai sembari menikmati nasi bungkus yang telah saya beli sebelumnya di warung sekitar pantai ini. Setelah perut terisi, saya kemudian menyambangi orang yang menyewakan alat snorkeling. Jika kalian ingin snorkel menggunakan kapal, maka kalian akan dibawa ke 4 spot dengan tarif Rp. 200.000, tetapi jika tidak punya cukup uang seperti saya kalian cukup snorkeling di Crystal Bay ini saja. Jika menyewa lengkap (kacamata, alat nafas, kaki katak dan pelampung) dikenakan biaya Rp. 50.000 namun jika hanya menyewa kacamata dan alat nafas dikenakan biaya Rp. 30.000. Alat ini bisa dipakai sampai puas.

1 jam rasanya cukup untuk menikmati keindahan bawah laut Crystal Bay ini. Airnya jernih, saya sempat melihat beragam jenis terumbu karang, ada yang seperti rumput, ada yang seperti kipas, ada yang seperti terompet. Semua memiliki bentuk dan warna yang berbeda beda. Ikan yang saya temui pun beragam dan beraneka warna. Selagi saya asyik snorkeling, saya juga sempat melihat wisatawan mancanegara melakukan free diving di spot ini. Kalau boleh dibilang tempat ini tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dangkal, mungkin sekitar 3-4 meter hingga dasar lautnya. Intinya, kalau sudah sampai di Cristal Bay, harus snorkeling. Gak rugi !



Hari mulai beranjak siang, saya lalu sedikit beristirahat dan bersiap untuk pindah ke spot yang ketiga yaitu Angel's Billabong dan Broken Beach / Pasih Uug.Dari Crystal Bay, mungkin memakan waktu sekitar 30 menit. Sebenarnya jaraknya tak terlalu jauh, namun jalannya yang rusak membuat perjalanan sedikit memakan waktu.

Retribusi untuk masuk ke pantai ini Rp. 5000. Sesampainya di tempat parkir, saya lalu menuruni tangga. Yang membuat ngeri adalah tangga tersebut berada di pinggir jurang dan ketika ombak menghempas, tubuh kita dapat merasakan bahwa tebing itu bergetar. Jika kalian takut, ada rute lain namun jalur ini adalah yang paling menantang. Setelah sampai dibawah, jika melihat sebelah kanan langsung dapat kita menemukan Angel's Billabong. Tempat ini seperti genangan air laut, jika ombak sedang tinggi maka hempasan ombak bisa mencapai daerah ini. Karang yang terkikis alami dan tertutupi oleh air terlihat seperti sisik ular. Jika mau, kalian bisa berenang di tempat ini namun tetap harus berhati hati karena diujung sebelah sana langsung berhadapan dengan samudera.

Setelah puas berfoto-foto, saya sedikit mendaki melewati karang hingga berada di pinggir jurang yang ditengahnya terdapat sebuah pantai dengan air biru gelap. Tak terasa, saya sudah sampai di Broken Beach. Pantai ini berada di bawah tebing yang berbentuk lingkaran. Kita bisa mengitari tebing tersebut. Ukurannya lumayan besar dan tebingnya lumayan tinggi. Kita tidak bisa turun ke pantai ini, satu-satunya cara adalah dengan menyewa kapal dan kapal tersebut akan membawa kita melewati lubang yang ada di salah satu sisi pantai ini.


Hari sudah semakin sore, saya pun memutuskan untuk pindah ke tempat selanjutnya yaitu Kelingking Beach. Pasti sudah banyak yang tahu bahwa pantai ini indah, namun saya ingin pengalaman yang berbeda. Saya ingin melihat senja di pantai ini. Tak jauh dari Broken Beach, dalam 15-20 menit saya sudah sampai di pantai yang bentuknya mirip dengan kepala T-Rex ini.

Sesampainya disana, ternyata sudah ramai orang mengantri untuk foto di atas pantai ini. Hari semakin sore dan orang-orang mulai beranjak pulang. Saya masih setia di tempat itu karena matahari belum sepenuhnya turun. Jam mulai menunjukkan pukul 7 malam WITA. Matahari sudah turun dan langit mulai berubah warna. Warna biru gelap dari laut berpadu dengan warna jingga dan pink dari cahaya senja. Indah sekali. Sebenarnya kita boleh untuk turun, namun ada peringatan bahwa jalan dan pagarnya sedikit rusak sehingga jika ada kecelakaan, risiko ditanggung sendiri. Saya sempat melihat beberapa orang turun kebawah dan merasakan halusnya pasir pantai Kelingking.

Beberapa saat telah saya lewati, akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke penginapan. Ternyata, di Nusa Penida tidak banyak lampu yang menerangi jalan. Sehingga saya agak ketakutan karena sendirian menembus hutan dan jalanan untuk sampai ke penginapan. Sesekali saya singgah di rumah warga untuk memastikan arah agar tidak tersesat. Kalau ingin mencari sunset di Kelingking Beach baiknya ajak teman karena jalanan saat malam benar-benar sepi. Kelingking Beach terletak lumayan jauh dari penginapan yang biasanya ada di sekitaran Pelabuhan Toyapakeh.


Nusa Lembongan

Hari selanjutnya, saya kemudian memutuskan untuk pindah pulau ke Nusa Lembongan. Untuk menuju Lembongan, saya harus mengembalikan motor ke Pelabuhan Sampalan dan naik ojek ke Pelabuhan Toyapakeh, ongkosnya sekitar Rp. 20.000. Sesampainya disana sudah ada warga lokal yang menawarkan jasa penebrangan ke Lembongan. Ongkosnya Rp. 50.000, menggunakan speedboat kecil berisikan 10 orang penumpang.

Perjalanannya tak lama, sekitar 15 menit saya sudah sampai di jembatan kuning yang menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Sekedar informasi, jembatan ini pernah putus dan merenggut beberapa nyawa. Saat ini, jembatan ini sudah direnovasi dan bisa digunakan untuk menyeberang menggunakan sepeda motor.

Kapal pun bersandar, saya lalu mencari penyewaan sepeda motor. Bertemulah saya dengan Pak Sudi yang menawarkan sepeda motornya untuk saya gunakan. Tidak seperti di Penida, disini harga sewa motor sedikit lebih mahal yakni Rp. 80.000, namun kita tidak perlu mengembalikan ke pelabuhan dimana kita meminjam motor tersebut. Cukup di SMS dan Pak Sudi akan datang dan mengambil motornya. Unik.


 

Tempat yang saya kunjungi pertama kali setelah sampai ke Nusa Lembongan adalah Dream Beach dan Devil's Tear. Nusa Lembongan ternyata tidak terlalu besar, sehingga dari pelabuhan ke Dream Beach hanya memakan waktu 15 menit. Sesampainya di sana, air laut ternyata sedang pasang. Ombak tak berhenti menerjang pesisir pantai. Saya kemudian sedikit berjalan mengikuti padang rumput dan menemukan banyak orang berdiri diatas karang. Ternyata setelah dilihat lebih seksama, terdapat bolongan dibawah karang tersebut dan ketika ada ombak menabrak karang tersebut, terdengar suara gemuruh. Karang yang saya injak juga bergetar. Cukup menegangkan.


 


Nusa Ceningan

Puas melihat-lihat, saya kemudian pindah ke pulau sebelah yaitu Nusa Ceningan. Saya kemudian berkendara melewati jembatan kuning yang tadi sempat saya lihat. Sampai ke Nusa Ceningan, saya tertarik untuk pergi ke dua tempat wisata yakni Blue Lagoon dan Secret Beach Cliff.Dari jembatan kuning, susuri jalan ke arah selatan sampai bertemu perempatan. Jika memilih lurus maka akan sampai ke Secret Beach Cliff, di sini kita bisa melihat laut dengan foreground karang yang indah. Mungkin jika saya datang saat sunset, pemandangannya bisa jadi lebih indah.

Saya kemudian pindah untuk menuju Blue Lagoon, dari perempatan tadi jika keluar dari Secret Beach, ambil arah kiri. Susuri saja jalan itu hingga menemukan plang Blue Lagoon di kiri jalan. Yang unik dari Blue Lagoon adalah terdapat pertemuan dua warna air, yaitu biru tosca dan biru gelap. Saya jarang menemukan pemandangan seperti ini di Jogja.

Sudah cukup jalan-jalannya, saya memutuskan untuk pulang ke Sanur. Dari Blue Lagoon, saya menyeberang jembatan kuning, lalu pergi menuju Pelabuhan Jungut Batu. Disana juga banyak loket yang menjual tiket ke Sanur. Jadwal paling sore kalau tidak salah jam 15.30 WITA. Kemarin saya menggunakan Rocky Boat dengan ongkos Rp. 75.000. Liburan yang cukup singkat namun sangat memuaskan, saya dapat melihat banyak tempat indah.

Penginapan dan Makan

Untuk masalah penginapan, di Nusa Penida banyak menyediakan hostel dan penginapan murah namun dengan kualitas yang baik. Contohnya adalah yang saya tempati yakni di Bintang Bungalow (Hostel & Homestay). Berlokasi di dekat Crystal Bay, penginapan ini menawarkan kamar hostel dengan tarif Rp. 120.000/ kasur. Kamarnya luas, Wifi, AC, dan kamar mandi yang bagus. Di luar penginapan juga terdapat kolam renang yang bisa digunakan untuk bersantai.

Soal makanan, saya tidak pernah makan di cafe yang fancy. Saya lebih menyukai makan di warung khas Bali ataupun Banyuwangi. Harga makanannya cukup terjangkau dari Rp. 10.000 - 20.000 sekali makan. Disini, yang cukup mahal adalah air mineral. Untuk 1.5 liter kita harus membayar Rp. 10.000.

Itinerary

Hari 1

(Pagi)

Sanur - Pelabuhan Sampalan (Nusa Penida)

Pantai Atuh

(Siang)

Crystal Bay

Angels Billabong

Broken Beach

(Sore/Sunset)

Kelingking Beach

Penginapan

Hari 2

(Pagi)

Pelabuhan Toyapakeh - Jembatan Kuning (Lembongan)

Mushroom Beach

Dream Beach-Devils Tear

(Siang)

Secret Beach Cliff

Blue Lagoon

(Sore)

Pelabuhan Jungut Batu - Sanur

Ongkos (Start dari Bali)

Hari 1

Rp.  20.000     (ojek online)

Rp.  75.000     (tiket fastboat)

Rp.  60.000     (sewa motor)

Rp.  20.000     (bensin)

Rp.  10.000     (tiket masuk pantai atuh)

Rp.    2.000     (tiket masuk crystal bay)

Rp.  30.000     (nasi bungkus, 3x makan)

Rp.  20.000     (air mineral 1.5 lt, x2)

Rp.  30.000     (sewa snorkel)

Rp.    5.000     (tiket masuk Broken Beach)

Rp.120.000     (penginapan)

Hari 2

Rp.  20.000     (ojeg ke Pelabuhan Toyapakeh)

Rp.  50.000     (nyebrang ke Lembongan)

Rp.  80.000     (sewa motor)

Rp.  20.000     (nasi bungkus)

Rp.  10.000     (air mineral)

Rp.  75.000     (nyebrang ke Sanur)

Rp.647.000     (total) piknik 2 hari 1 malam, 3 pulau.

Tips:

- Supaya lebih murah, lebih baik punya teman jalan jadi ongkos bisa dibagi berdua. Cth: sewa motor, kamar hotel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun