Seluruh stadiun menjadi gelap dan gelang ditangan kami berkilau bergantian, indah sekali. Konser dibuka dengan lagu "A Head Full of Dreams", seluruh stadiun berteriak kegirangan, ditambah dengan confetti yang berterbangan, semua sempurna.Â
Untunglah saya berada di tribun atas, saya bisa melihat samudra warna yang indah, berbagai warna-warna muncul dari gelang kecil yang kami pakai.Â
Lagu favorit saya, dimainkan pada urutan ke 3. Senangnya bukan kepalang, saya teriak sekencang-kencangnya, joget sepuasnya, bertepuk tangan layaknya orang gila ! Bulu kuduk saya berdiri sepanjang lagu, seakan tak percaya hal yang biasa saya lihat via dunia maya menjadi nyata didepan mata, secara langsung.
2 jam konser sungguh tak terasa, Coldplay menghipnotis kami dengan lagu lagunya yang fenomenal, seperti Fix You, The Scientist, Yellow, Clocks, Viva La Vida, A Sky Full of Stars, Magic dan masih banyak lagi.Â
Beberapa lagu baru pun dibawakan seperti Hymn for the Weekend, Everglow, dan Something Just Like This. Tapi dari seluruh lagu yang dibawakan, lagu yang mempunyai lightshow paling baik adalah Charlie Brown dan Paradise.Â
Stadiun yang gelap dipenuhi beragam warna, bergerak layaknya bintang. Saat Up and Up dimainkan, kami tahu bahwa itu adalah lagu terakhir dan sangat disayangkan ini sudah harus berakhir.
Tapi sungguh kami tak rugi, kalau saya bilang 2 jam itu adalah hal terindah yang terjadi dalam hidup saya di tahun ini. Benar benar indah ! Mungkin itu juga yang dipikirkan oleh kedua teman saya yang lain.
NYASAR! APES!
Pulangnya, saya langsung mengantarkan teman saya kembali ke Hostel untuk beristirahat. Namun, entah memang hari itu memang jatahnya saya mendapat ujian atau apa, saya ketinggalan MRT terakhir untuk pulang ke Hostel saya.Â
Oh iya, saya akhirnya mendapatkan hostel dikarenakan ada teman satu daerah yang juga menonton dan mempunyai 1 kasur kosong. Sungguh beruntung! Karena sudah tidak mungkin menggunakan MRT, kami akhirnya mencari Bus untuk mengantarkan saya ke MRT Bugis, namun dasarnya apes, saya mengambil arah bus yang berlawanan.Â
Akhirnya saya nyasar entah kemana, ketika melihat Google Maps, wilayah itu sudah agak di utara Singapura. Yang membuat sedih adalah, ini bukan kali pertama saya ke Singapura tapi masih saja nyasar, ditambah tidak ada armada bus lagi yang bisa mengantarkan saya ke tengah kota karena itu sudah jam 2 pagi ! iya, saya nyasar di negara orang sendirian jam 2 pagi ! ditambah kelelahan karena mengantri, lari kesana kemari, teriak dan loncat loncatan selama konser, lengkaplah sudah.