Mohon tunggu...
Cahya Nugraha
Cahya Nugraha Mohon Tunggu... Human Resources - Suka naik gunung, camping, jalan-jalan, makan-makan. @rubikomugglo

Baru menjelajahi 18 dari 17.000 pulau di Indonesia. Blog: rubikomugglo.weebly.com Twitter: @rubikomugglo Instagram: rubikomugglo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kompasiana Jogja #dolanKuliner ke Sultan Agung Cuisines

25 September 2016   21:33 Diperbarui: 25 September 2016   21:38 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu kemarin, Kompasiana Jogja mengadakan acara #dolanKuliner ke Sultan Agung Cuisines, Jogjakarta. Acara ini terbatas hanya untuk penulis Kompasiana yang berada di Regional Jogjakarta. Untuk bisa mengikuti acara ini, kami diharuskan untuk mendaftar dan nanti akan dikonfirmasi oleh panitia untuk keikutsertaannya dalam acara ini. Ini merupakan kali pertama saya mengikuti acara #dolankuliner yang diadakan oleh Kompasiana Jogja. Biasanya kegiatan Kompasiana Jogja yang saya ikuti adalah Nangkring dan Kopdar sesama Kompasiana.

Acara ini dimulai pada pukul 11.00 pagi, saya sampai sana tepat waktu. Saya memang sering lalu lalang melintasi depan restoran (SAC) ini, tetapi saya belum pernah masuk kedalamnya. Restoran ini memang tidak terlalu jauh dari rumah saya, mungkin sekitar 5 menit perjalanan jika menggunakan motor. Sesampainya di SAC, saya masuk kedalam dan terkagum dengan bentuk bangunan dan interiornya. Kesan bangunan klasik sangat terasa, seperti peninggalan bangunan jaman Belanda. Tegel atau keramiknya juga memberikan kesan jadul yang sangat terasa. Sesampainya di dalam, acarapun dimulai. Rombongan Kompasiana Jogja bertemu dengan Mbak Puspa, manager restoran Sultan Agung Cuisines. Kami dijelaskan bahwa bangunan Sultan Agung Cuisines memang bangunan peninggalan jaman Belanda. Dulunya, bangunan ini adalah rumah seorang dokter Indonesia bernama pak Kadis, beliau sangat berjasa pada saat itu sehingga diberikan rumah oleh Pemerintah Belanda. Foto diatas adalah foto keluarga pak Kadis. Kompleks bangunan ini sangat luas, terdapat 2 lantai, ada VIP room, smoking area, bisa menampung sekitar 250-300 orang dan suasananya sangat adem dan nyaman, terdapat kolam ikan dan beberapa tanaman menjadi peneduh. Jendela-jendela besar juga hadir menjadi hiasan khas bangunan kolonial.

Setelah beberapa penjelasan tentang sejarah Sultan Agung Cuisine, Mbak Puspa mulai menjelaskan tentang menu yang disajikan disini. SAC menghadirkan 3 jenis menu, menu Western, Indonesia dan Chinese. Siang itu kami disajikan banyak sekali sajian, mulai dari minuman seperti Es Campur, Es Teler, Milkshake sampai makanan berat seperti Nasi Bakar, Bistik Daging, Brongkos. Total menu yang dikeluarkan oleh pihak Sultan Agung Cuisines ada 19 menu ! Sebelum disantap, demi kebutuhan eksistensi di dunia maya, kami mengabadikan makanan dan minuman tersebut dalam bentuk foto. Saya akui, penataan makanan dan minuman dipikirkan dengan sangat indah sehingga membuat saya tidak ragu untuk mengabadikan dan mengupload makanan tersebut di sosial media.

Kami lalu memulai menyicip makanan dan minuman yang disajikan, rasanya memang seperti dugaan saya. Enak ! Gurih ! Pas ! Saya mencoba beberapa makanan seperti Nasi Goreng Yang Chow, Bistik Daging, Mie Kakap Goreng, Gurami Saos Padang, tetapi yang benar benar menarik perhatian saya adalah Mie Kakap Gorengnya. Setelah bertanya, saya mendapatkan penjelasan bahwa mie nya memang mereka (Sultan Agung Cuisines) membuat sendiri dari 0. Prosesnya memang cukup panjanbg, adonan tepung ditambah daging kakap, bumbu rahasia dan diproses berulang, direbus dan digoreng. Rasanya gurih, tidak amis dan bau tanah, dan ketika digigit tidak seperti mie telur yang cepat putus, mie kakap ini lebih kenyal, kalau boleh digambarkan, seperti pempek tetapi lebih lembut. Gurami Saos Padangnya juga enak, berani bumbu ! nendang ! tetapi saya sudah sering makan gurami saos padang, sehingga tidak terlalu menarik perhatian. Semua makanan disini berasa, berani bumbu, gurih, padahal tidak menggunakan MSG.

Soal minuman, saya mencoba fruit punch, Es kelapa muda+jeruk, Sunset Blue. Favorit saya adalah Sunset Blue, minuman berwarna biru ini terdiri dari soda, sirup jeruk dan ditata sehingga membentuk 2 layer. Ketika minuman ini diaduk, warnanya berubah menjadi warna hijau ! Rasa minuman ini sangat segar, dan manis. Cocok untuk diminum di siang hari. Selain penampilannya yang sangat menggugah, rasanya juga juara !

Belum selesai sampai disitu saja, kami diberikan treat oleh manajemen Sultan Agung Cuisines, kami diberikan 3 desserts, yaitu Cheese Cake, Chocolate Cake, dan Banana Split. Tidak diragukan lagi, saya coba ketiganya dan yang paling saya suka adalah chocolate cakenya. Coklatnya tidak terlalu manis dan sangat pekat. Biskuit yang ada didalamnya juga memberikan tekstur renyah yang sangat enak ketika digigit. Sempurna !

Acara selesai pada pukul 14.00 siang hari. Saya masih duduk, belum pulang dan berbicara dengan Kompasianers lain sambil menunggu hujan sedikit reda. Sultan Agung Cuisines sangat cocok untuk tempat makan keluarga, pasangan, bahkan rekan kerja. Tempatnya sangat luas, sehingga tidak perlu khawatir kehabisan tempat duduk. SAC juga mempunyai paket untuk pesanan berjumlah besar. Terdapat free Wifi, nyaman untuk nugas disini. SAC buka dari pukul 10.00-22.00. Oiya ! untuk hari Senin - Jumat, Sultan Agung Cuisines punya promo 20% khusus Western Food untuk Pelajar dan Mahasiswa. Serbu ! 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun