Karena ada teman yang menanyakan cara traveling murah, jadinya saya coba coba buat tulisan ini. Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman saya traveling ke Singapura dan Malaysia saja, belom pernah dicoba di negara lain. Tapi saran saya jangan ditiru sih, karena prihatin. Mari dibedah, semoga bermanfaat, hehe.
1. Pesawat Udara
Saya kemaren pakai Air Asia. Maskapai ini telah teruji karena berhasil memenangi award World's best low cost airlines selama bertahun tahun, sehingga kredibil untuk dijadikan teman traveling kita. Saya kemaren PP Solo-Singapura seharga 400 ribuan rupiah. Sebenarnya bisa lebih murah sih, karena air asia sering kasih kursi GRATIS, tapi kalau momennya pas saja.Â
Menurut pribadi saya, 400 ribu udah cukup murah sih, hehe. Yang paling penting adalah sering lihat promo tiket, cara yang paling efektif adalah dengan subscribe ke maskapai itu, kita pasti akan diberi tahu info tiket promo melalui email, bisa juga sih kalau follow sosmednya maskapai, pilih saja salah satu yang paling cocok untuk kamu. Hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah waktu pemesanan, menyadur dari Hacking the System (NatGeo) tiket paling murah itu didapatkan sekitar 8 minggu sebelum keberangkatan, gitu. Silahkan dicek.
 2. Packing
Untuk packing barang, secukupnya saja sesuai lama waktu pergi. Kemarin saya pergi 5 hari, saya pake carrier 75L, masih lowong banyak, tapi itu tas satu-satunya hehe. Hal yang perlu diperhatikan itu alat mandi seperti sabun, face wash, shampoo, odol, maksimal 80ml saja, lalu dimasukkan kedalam zipper bag, lalu berharap tidak disita.Â
Jangan lupa juga untuk menggulung baju, JANGAN DILIPAT karena ruang tersisa lebih banyak ketika pakaian digulung. Jangan lupa bawa charger, obat-obatan pribadi dsb. Kemaren saya bawa 2 tas, 1 carrier, 1nya lagi itu tas selempang kayak tukang parkir, tas ini untuk meletakkan paspor, dompet, dan hal kecil namun penting lainnya. Jangan lebih dari 7kg ya, biasanya tidak dihitung sih, tapi ya berat kalau jalan jalan bawa ini.
3. Pulsa
we don't buy phone number, we use wifi, we are wifi generation.
Kemaren saya disingapura 1 hari saja, kalau harus menghabiskan 150 ribu rupiah hanya untuk pulsa sepertinya tidak efisien, singapura juga punya banyak akses wifi gratis, cari saja.Â
4. Bekal
Sering diremehkan tapi penting juga demi kelangsungan hidup manusia tanpa uang seperti saya ini. Dari Indonesia saya bekal roti, indomie, botol air yang tidak ada airnya. Teman saya bekal popmie, nescafe, abon, super bubur, se kreatif kalian sajalah. Makanan di Singapura mahal, sehingga beginilah cara kami mensiasati agar tidak mati kelaparan.Â
Positifnya sih seperti piknik diluar negeri hahaha. Ada kejadian unik juga, saya dan teman saya bisa makan indomie dan popmie di Changi International Airport, entah itu prestasi atau bukan, tapi kayaknya keren aja, haha. Sebagai gambaran, selama 5 hari perjalanan, saya menghabiskan tak lebih dari 100 ribu untuk ongkos makan, ini semua karena bekal.
5. Menikmati Gratisan
Setelah turun dari pesawat, di Changi Airport kami menemukan sebuah harta karun yakni water dispenser. Kami isi saja sampe penuh, mumpung gratis. Di tempat-tempat wisata di Singapura, banyak ditemukan water dispenser seperti ini, selamat mencari. Tenang, gak cuma di Singapura koq di Malaysia juga ada.Â
Di Singapura dan Malaysia banyak disediakan peta gratis, ambil saja. Kita bisa menghemat ongkos dengan memperkirakan moda transportasi apa yang paling dekat dengan tujuan kita, sehingga gak melulu taxi, taxi mahal coy.
6. Tempat Wisata
Kalau sudah tau nggak punya uang, ya jangan ke tempat wisata yang bayar, contohnya masuk ke Universal Studio yang harganya 700 ribu rupiah. Nikmatin aja apa yang gratis, yang gak nguras kantong, tapi yang penting ya juga bahagia. Merlion gratis, Gardens by the bay kalau tidak naik, gratis. Menara kembar malaysia kalau tidak naik, gratis. Petaling street kalau tidak belanja, gratis. Banyak koq yang gratis, hehe tapi banyak tidak naiknya. Di KL ada bus gratis GoKL, akan membawa kalian menuju tempat wisata secara cuma cuma.
7. Tempat Tidur
Hal yang paling mengesalkan adalah bahwa kita menghabiskan banyak uang hanya untuk sebuah kasur, yang kalau siang kita tinggalkan untuk jalan jalan. Biaya tempat tidur ini menghabiskan 30% dari modal saya, gila! Cara mensiasatinya adalah dengan tidur di Bandara (kalau berani sih, saya belom pernah coba) hehe. Tapi banyak blogger yang nulis soal tidur di Bandara ini.
Saya selama 5 hari kemaren hanya 2 hari tidur di hostel (yang dormitory karena paling murah), sisanya saya tidur di Bus (berpindah dari Malaysia-Singapura dan Singapura-Malaysia), tidur di stasiun (Terminal Bersepadu Selatan, Malaysia), tidur di emperan (Golden Mile Complex, Singapura) hehe.
Saran juga nih, bisa loh lihat website semacam traveloka, agoda, untuk tau harga hostel termurah, siapa tau ada promo juga hehe. Bisa juga cari couchsurfingan, baik baik orangnya.
8. Berbicara dan Minta Lebih
Hal yang saya sukai dari traveling adalah  bertemu orang baru dan berbicara dengan mereka. Contohnya ya ibu Sakinah ini, dari ngobrol saya lalu tau asalnya, berapa lama beliau di Malaysia, anaknya berapa dan sebagainya. Saya juga suka minta porsi lebih kalau makan, tapi harganya nggak naik loh, penjualnya baik baik. Nasi lemak bu Sakinah harganya 3RM tapi banyak banget nasinya, Nasi Lemak yang diatas ini harganya 2.50 RM udah lengkap banget itu, nasi, telor, mie, sambal, teri, tempe, kacang, sayur dikit. Jadi, banyak banyak ngobrol ya, siapa tau digratisi.
Silahkan dicoba tapi tidak disarankan untuk ditiru. Intinya selama 5 hari di dua negara tersebut bekal 900 ribu saya masih sisa. Sekian.
Happy Traveling!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H