Mohon tunggu...
Rubiana Dewi
Rubiana Dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Berbahagia meski dari hal kecil dan menabur sebanyak banyak manfaat dimuka bumi

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Jaring Kerak Lala, Marning Keladi, dan Gulali Sabut

21 Agustus 2022   10:00 Diperbarui: 21 Agustus 2022   10:04 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini ,ahad 21 Agustus 2022 sekitar jam 08.00 Pagi aku berangkat dari rumah menjemput ibuku ,beliau dari kemaren  sudah mengingatkan ,untuk mengajak ke undangan acara pengantin di Desa Mandurian ,Kabupaten Tapin,Kalimantan Selatan  . Desa ini merupakan desa yang kami sekeluarga pernah tinggali sewaktu aku masih kecil sampai aku sekolah kelas 3 Madrasah Tsanawiyah .Kami tinggal di sini di perumahan guru.karena ayahku adalah seorang guru didesa ini .Kakek dari ibu ku juga dari desa ini ,banyak keluarga ibu  di desa ini . Jadi jika ada acara pengantinan pasti kami diundang . Syukurnya hari ini ,pas di hari ahad ,sehingga aku bisa menemani ibuku pergi ke acara pengantinan  

Di sepanjang jalan depan acara banyak yang berjualan .Hidung ku peka ...he ..he ..mencium bau khas jengkol atau ditempat kami disebutnya "Jaring kerak lala" .Kalau biasanya jengkol itu khasnya di masak jadi lauk,ditempat kami tidak. Hanya direbus  kemudian di campur sama kerak lala yang terbuat dari santan yang direbus lama terus dipisah minyaknya ,ampasnya itulah yang diambil kemudian digunakan untuk diguyur diatas jengkolnya . Ditambah garam yang dicampur lada . 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ada juga kacang rebus ,juga berbagai macam kue .keripik pisang dan ada yang sangat ingin aku coba yaitu ada. " Marning keladi " kalau biasanya marning itu dari singkong yang diiris kecil - kecil terus dikasih bumbu pedas manis ,tapi ini dari keladi ,hemmm ternyata rasanya enak juga .

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ada juga gulali sabut ,produksi rumahan dari warga Desa Mandurian juga  ,yang sudah sangat terkenal di Tapin,dan diecer oleh para pedagang .Gulali ini karena manis jadi kesukaan anak-anak di rumah .

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun