Mohon tunggu...
Ruben Setiono
Ruben Setiono Mohon Tunggu... Penulis Kacangan, Pemimpi Lihai, Penyetor Gambar di LINE Creator -

"Ada banyak hal yang kita dapat, ketika kita berani menyampaikan pendapat, Damai, Harapan, dan Kebebasan" - Ruben Setiono

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Stand Up Comedy Academy : Semua Demi Mengejar Rating?

4 November 2015   15:19 Diperbarui: 12 November 2015   14:05 4486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEMUA DEMI RATING?

 

Setelah Kompas TV dengan Stand Up Comedy Indonesia-nya yang sukses hingga Season ke-5, kini Indosiar tidak mau kalah, dengan mengeluarkan acara Stand Up Comedy Academy. Meski baru dan masih dingin, SUCA Indosiar boleh di bilang cukup sukses untuk menggaet para penonton, dari yang muda hingga yang tua.

SUCA Indosiar sukses membuat penonton terpingkal-pingkal, para Juri yang notabene cukup berkompeten, di tambah sistem Mentoring membuat orang-orang yang sebelumnya tidak tertarik dengan Stand Up Comedy, kini berbalik menjadi sangat tertarik.

Tapi di balik kesuksesan SUCA Indosiar, masih banyak kekurangan yang sangat menonjol, seperti juri yang sering gonta-ganti, jadwal tampil yang tidak Live, dan beberapa keanehan yang muncul sejak babak-babak awal. 

Jujur saja, salah satu jagoan saya ada disana, ia Komika yang sangat luar biasa menurut saya, ciri khasnya adalah bit-bit penuh emosi dan juga nada suara yang seperti marah-marah, Newendi Septian, pemuda yang menjadi wakil Lampung di SUCA Indosiar, sebelumnya ia pernah bersaing di SUCI Kompas TV, namun harus Close mic karena nge-blank saat tampil.

Newendi membawa angin segar bagi Provinsi Lampung. Begal yang harusnya terlihat seram dan patut di waspadai sering menjadi bahan materinya, dan bahkan hampir seluruh materi yang pernah di bawakannya, semuanya tentang Lampung. Lewat Newendi juga, rakyat Indonesia bisa mengerti dan paham, bagaimana sih Logat Asli Lampung, yang katanya mirip Logat Madura?, kata-kata yang jadi gimmicknya adalah “Pecah Palak”, “Gilak”, “Weii”, “Aseli”, “Ngeri betol” “Woi serius ini!” tentunya dengan nada marah-marah, itu memang kata-kata yang Orang Lampung gunakan, namun tidak dengan nada marah-marah juga, terkadang saat bercanda pun begitu.

Dari babak ke babak, segmen ke segmen, penampilan Newendi-lah yang paling maju perkembangannya (mengutip kata Mas Abdel dan Mas Eko Patrio). Newendi jarang mendapat kritik tajam, malahan sempat mendapat Standing Applause dari para Juri dan mentor. Berbeda dengan Ipul, komika satu ini sering sekali mendapat kritik ketidakpuasan Juri, salah satu bahan andalannya adalah wajahnya yang datar polos dan tidak berekspresi sama sekali.

Pada 3 November kemarin, merupakan babak lanjutan dari SUCA Indosiar, peserta grup Neraka yang akan tampil dengan kekuatan penuh dari masing-masing. Ada Musdalifa, Ephy, Newendi, Ipul, dan Yudha.  Siang harinya, perasaan tidak enak memenuhi benak fans Newendi, karena di akun Instagramnya, Newendi mengupload sebuah foto dengan Caption ‘Last Night’, banyak fans bertanya-tanya, ada apa ini?

Sebenarnya sih bukan hanya soal captionnya, karena ‘Last Night’ bukan hanya bisa di artikan ‘Malam Terakhir’, tapi juga bisa di artikan “Tadi Malam’, namun yang membuat keyakinan Newendi yang gantung mic adalah raut wajah di fotonya, yang terlihat kecewa dan manyun, apalagi di akun Twitter @newendi, ia sama sekali tidak mengundang fans untuk nonton di tv, hanya meretweet tweet dari Indosiar saja, tidak seperti biasanya.

Pada malam harinya, saat SUCA Indosiar di tayangkan, semua drama di mulai, semua komika tampil dengan baik, namun dengan kritikan-kritikan juga tentunya. Yang unik adalah Ipul kedatangan sang Ayah yang dengan senang hati bagi-bagi Mie Ayam buatannya, okelah ini termasuk dalam skenario, semua penonton tidak menaruh curiga apapun. Namun setelah acara hampir selesai dan para Komika di kumpulkan untuk menetukan siapa yang akan gantung mic, semuanya terasa aneh. 

Newendi merupakan salah satu Komika yang diperhitungkan, selalu “Grrrnya berantakan” dan selalu di komentari positif oleh para Juri, harus pulang dengan lapang dada. Ipul dan kawan-kawan lainnya lolos dan dapat melanjutkan kompetisi, jadi ada apa ini?

Jika anda meyaksikan acara ini dari awal hingga akhir, pasti anda bisa membedakan mana Komika yang lucu mana dan yang tidak. Sejak awal kompetisi Newendi selalu berada di atas Ipul. Newendi mempunyai ciri khas ekspresi yang kental, sedangkan Ipul sebaliknya. Penampilan Newendi tidak bisa di tutup-tutupi, ia memang jauh lebih baik dari Ipul yang hanya menunjukan ekspresi memelas dan diam tanpa ekspresi.

 Kini Penonton (bukan hanya fans Newendi) menjadi sedikit curiga dengan sistem penilaian di SUCA Indosiar. Silahkan boleh di bandingkan antara Newendi dan Ipul, lebih banyak siapa yang mendapat kritikan tajam, dan sering melakukan kesalahan? Tapi entah kenapa yang harusnya menang malah di singkirkan, dan yang harusnya pulang malah di pertahankan? Apakah semua demi Rating? 

Usut punya usut, beberapa waktu yang lalu Ipul kedatangan seorang cewek yang sangat di sukainya (Saat Ipul beraksi di SUCA Indosiar), namanya Kelly. Si Kelly ini selalu jadi bahan perbincangan, bahkan menurut Juri, si Ipul terlalu mencintai Kelly dan melupakan Materinya, yang harusnya ia kuasai penuh, bisa jadi Ipul hampir gantung mic gara-gara Kelly. Nah, saat si Kelly datang di hadapan Ipul, para hadirin yang hadir mengompori Ipul untuk menyatakan Cinta kepada Kelly, langsung saja si Ipul menunduk dan menyatakan isi hatinya…dan Kelly menjawab kira-kira “Kalau Ipul lolos ke-5 besar, aku akan jawab (diterima atau tidak)"

Dari sini, penonton bisa langsung menebak, jika Newendi kalah Rating dengan Ipul, Cuma kalah rating, tapi menang dalam hal materi. Banyak kesimpulan yang saya temukan dari kicauan di Twitter. Ada yang bilang, Ipul mah bakal lolos ke-5 besar, biar Kelly menepati janjinya untuk menjawab pernyataan Cinta Ipul, dan makin membuat Penonton penasaran, otomatis membuat rating makin naik dan naik. Atau ada juga yang nge-tweet, Ipul menang karena nyogok pakai Mie Ayam, ada juga yang ini atau yang itu…

Indra Frimawan & Dodit yang alumni SUCI pun ikut berkomentar di akun Twitter masing-masing, mungkin mereka merasakan keanehan yang sama. Yah, Saya sih, tidak ingin menuduh tim SUCA Indosiar hanya mengejar Rating acara, namun hanya bingung dengan sistem penilaian si SUCA, yang justru menunjukan motif kejar Rating itu sendiri.

Serius, Newendi hanya beberapa kali melakukan kesalahan dan tampil paling baik dari semuanya, tapi kenapa harus dia yang keluar? Apakah hanya karena Ipul lebih menjanjikan? Termasuk dengan janji si Kelly jika Ipul masuk 5 besar? Biar penonton penasaran dan semakin banyak yang menonton? Dan akhirnya rating naik?

Saya hanya menyampaikan kegelisahan hati dan kebingungan saya, jawabannya? Hanya para Juri dan Tim SUCA Indosiar yang tahu...

*By The Way, saya sedang menatikan SUCI Kompas TV season 6, karena sekarang Kompas TV sudah merambah Provinsi Lampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun