Mohon tunggu...
Ruba Nurzaman
Ruba Nurzaman Mohon Tunggu... Guru - Teacher Trainer Writer

Guru MTs dan SMA Al-Mukhtariyah Rajamandala^^ Senior Trainer PT Edukasi 101^^Fasilitator MBS Tanoto Foundations^^Pengurus Ikatan Guru Indonesia Bandung Barat, Pengurus Pusat Perkumpulan Guru Madrasah Penulis (Pergumapi), Konsultan Sekolah Literasi Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ulangan Tanpa Soal agar Siswa Tak Terbebani

7 Maret 2017   10:07 Diperbarui: 7 Maret 2017   22:00 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk pembelajaran siswa pengganti ulangan (Foto: dok pribadi Ruba Nurzaman

Siswa paling senang kalau disampaikan bahwa ulangan kali ini sifatnya open book. Siswa boleh membuka buku catatan dan buku referensi yang dimiliki untuk dibawa ke sekolah. Tetapi tetap tidak diperbolehkan melihat jawaban temannya. Kelebihan dari open book ini, siswa tidak nyontek lagi. jenis soal yang diberikan tidak ada yang sifatnya hafalan, tetapi lebih pada mengukur kemampuan siswa dalam berfikir, menganalisis dan berliterasi untuk mencari referensi.

Ulangan Berbasis Produk

Ulangan ini, menyajikan evaluasi yang berorientasi pada proses pembelajaran. Siswa didalam kelompok di kelas ataupun secara mandiri diberikan tugas untuk mengaplikasikan hasil proses pembelajarannya berupa produk pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari bersama secara konsep. Untuk alat dan bahan bisa kita yang siapkan atau menyruh siswa membawa alat dan bahan yang diperlukan dari rumah. Keunggulan dari ulangan ini dapat mendorong anak untuk mendapatkan capaian yang lebih baik,  dan optimal dari sebuah proses pembelajaran tanpa ada rasa beban bagi anak. Sesekali apabila tugasnya dalam kelompok, bisa meminta siswa untuk meyampaikan presentasi di depan kelas. Ini bisa melatih kemampuan siswa untuk mampu berbicara di hadapan orang lain. Keunggulan lainnya, kita bisa melihat sampai sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep. Kita juga bisa membuat penilaian yang lebih menyeluruh. Penilaian tidak hanya sebatas dari hasil akhir atau produk yang dibuat oleh siswa, namun kita bisa melihat kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan siswa lainnya ketika tugas ini diberikan secara kelompok, mulai dari kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, tanggungjawab dan yang lainnya. Setelah selesai saya baru umumkan kepada anak-anak bahwa kita baru saja menyelesaikan ulangan harian atau baru saja kalian mengikuti UTS, betapa senangnya mereka ternyata UTS tidak harus kerja keras menghafal semalaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun