Mohon tunggu...
Ruba Nurzaman
Ruba Nurzaman Mohon Tunggu... Guru - Teacher Trainer Writer

Guru MTs dan SMA Al-Mukhtariyah Rajamandala^^ Senior Trainer PT Edukasi 101^^Fasilitator MBS Tanoto Foundations^^Pengurus Ikatan Guru Indonesia Bandung Barat, Pengurus Pusat Perkumpulan Guru Madrasah Penulis (Pergumapi), Konsultan Sekolah Literasi Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"If You Ask Well, You Teach Well"

1 Maret 2017   20:56 Diperbarui: 3 Maret 2017   06:00 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia pendidikan, kita mengenal adanya HOTS (Higher Order Thinking Skill). HOTS ini Merupakan kemampuan seseorang dalam menerapkan pengetahuan yang dimilikinya sehingga, membuat orang tersebut menjadi terampil, mampu menganalisa suatu keadaan sehingga bisa membuat sebuah keputusan, mampu memecahkan masalah, mampu memodifikasi dan yang paling utama adalah memiliki kemampuan untuk mencipta.

Menurut saya, jarangnya guru memberikan pertanyaan tingkat tinggi kepada siswa sudah turut andil membuat Indonesia selalu berada di papan bawah dalam capaian pendidikan yang selalu dirilis oleh Programme for International Student Assessment (PISA), yang meskipun pada tahun 2016 lalu capaian pendidikan kita memiliki peningkatan yang signifikan.

Berikut beberapa jenis pertanyaan tingkat tinggi yang saya dapatkan dari modul Usaid Prioritas.

Pertanyaan Produktif. Mendorong siswa melakukan kegiatan terlebih dulu (melakukan percobaan, pengamatan, penyelidikan, dan/atau eksplorasi) untuk memperoleh jawabannya. Contoh dari pertanyaan ini adalah: Apakah jeruk garut, jeruk mandarin, dan jaeruk bali memiliki jumlah pasi yang sama?

Pertanyaan Imajinatif. Jenis pertanyaan ini mendorong siswa untuk untuk berimajinasi. Jawaban dari pertanyaan ini bisa beragam tergantung imajinasi anak, karena kemampuan berimajinasi setiap orang tentu berbeda dan dintentukan pula dari sudut pandang mana dia berimajinasi. Contoh dari pertanyaan ini bisa diawali dengan memperlihatkan gambar seseorang yang sedang duduk termenung, lalu berikan pertanyaan apa kira-kira yang sedang ia pikirkan? Mengapa ia duduk disitu? Apa yang akan ia lakukan kemudian? Tulislah teks cerita singkat berdasarkan pada jawabanmu.

Pertanyaan Terbuka. Merupakan pertanyaan yang memiliki lebih dari satu jawaban benar. Misalnya, apa saja kegiatan yang bisa dilakukan di Masjid?.

Saya berharap pada tahun-tahun berikutnya peringkat PISA Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk memberikan kontribusi positif itu dengan membiasakan memberikan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berfikir tingkat tinggi. Baik itu diawal, ditengah, maupun diakhir pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun