Mohon tunggu...
Sulistiyo Kadam
Sulistiyo Kadam Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati ekonomi, interaksi manusia, dan kebijakan publik

Kumpulan Kata dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Siem Reap, Kota Kecil Kamboja yang Lebih Populer Daripada Kota-Kota Besar di Indonesia

9 Mei 2013   20:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:50 2032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siem Reap mungkin kurang familiar bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tapi ternyata kota ini cukup populer bagi para pelancong dari negara-negara Asia Timur seperti Korea dan China juga bagi turis dari negara-negara Barat. Ini terlihat dari banyaknya turis yang memadati kota ini siang dan malam. Yang mengejutkan, kota yang konon baru mulai dikenal pada akhir 90an atau kira-kira belasan tahun yang lalu ini telah mempu menyedot pengunjung sebanyak 2 juta orang per tahun. Angka yang cukup fantastis jika dibandingkan dengan jumlah kedatangan wisatawan asing ke kota-kota di Indonesia.

Pada tahun 2012 kunjungan wisatawan asing ke Indonesia tercatat sekitar 8 juta orang. Hampir 3 juta diantaranya masuk lewat Bali dan 2 juta lainnya melalui Jakarta. Sisanya melalui berbagai bandara yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan ini. Ini berarti jumlah pengunjung asing ke Siem Reap sama dengan jumlah pengunjung asing yang ke Jakarta. Jika dibandingkan dengan Jogja, Siem Riep dikunjungi oleh orang asing 34 kali lebih banyak.

Kenapa membandingkan dengan Jogja? Jawabannya adalah karena kedua kota ini memiliki potensi wisata yang hampir sama. Jogja memiliki beberapa peninggalan candi seperti Prambanan, Mendut, dan Borobudur. Candi terakhir memang secara geografis tidak berlokasi di Jogja, tetapi keberadaannya sangat identik dengan kota ini. Sementara itu, Siem Reap juga punya peninggalan candi baik Hindu maupun Budha seperti Angkor Wat dan Angkor Thom. Kompleks candi-candi tersebut disebut-sebut sebagai salah satu keajaiban dunia kuno, sama halnya dengan Borobudur yang seringkali diklaim sebagai salah satu keajaiban dunia. Paling tidak menurut kita.

[caption id="attachment_253028" align="alignnone" width="640" caption="Angkor Wat tampak dari kolam mata air suci "][/caption]

Yang menyedihkan, angka kunjungan orang asing ke Jogja atau Borobudur belum bisa dibandingkan dengan Siem Reap, kota kecil seluas 4 km persegi dengan jumlah penduduk sekitar 200 ribu orang. Dan dari kondisi saat ini, saya memperkirakan jumlah pengunjung ke kota ini akan terus bertambah meninggalkan Jogja dan kota-kota lain di Indonesia.

Apa yang Sieam Reap Punya?

Yang menjadi daya tarik utama dari Siem Reap adalah Angkor Archaeological Park, sebuah kawasan candi kuno seluas 400 km persegi yang terletak di luar kota Sieam Reap. Kompleks candi utama adalah Angkor Wat dan Angkor Thom yang pernah dijadikan lokasi syuting film Tomb Raider.

Saat berbincang dengan wisatawan asing saya dapat menangkap kekaguman mereka akan kompleks candi ini. Sementara beberapa pengunjung dari Indonesia yang saya tanya mengatakan bahwa kompleks candi di Kamboja ini memang jauh lebih besar daripada kompleks Borobudur apalagi Prambanan. Namun menurut beberapa dari mereka, Borobudur lebih terawat dan lebih indah. Pernyataan yang menghibur diri, meskipun angka kunjungan wisman mengatakan hal yang berbeda.

Selain kompleks candi-candi tersebut, Siem Reap memiliki berbagai spot dan atraksi yang dipersiapkan dengan sangat baik untuk memanjakan turis. Dengan jumlah penduduk yang sedikit, lalu lintas di Siem Reap selalu lancar. Pemberhentian hanya dijumpai di lampu merah yang hanya ada beberapa di kota ini. Jalan-jalannya tidak pula lebih lebar dan bersih dibandingkan di Indonesia, tapi kemacetannya jauh berbeda.

Sarana transportasi juga tidak semaju Singapura atau Malaysia bahkan Indonesia. Namun wisatawan dimudahkan dengan adanya Tuk Tuk, becak bermotor ala Kamboja dengan ongkos standar 2 USD. Kebetulan Kamboja menggunakan USD sebagai mata uang transaksi sehari-hari yang digunakan lebih luas untuk bertransaksi daripada mata uang lokal Riel. Dari sarana transportasi, Siem Reap tidak lebih unggul dibandingkan dengan kota-kota di Indonesia.

Yang tidak boleh dilewatkan di Siem Reap adalah kawasan Pasar Lama atau Old Market. Kawasan ini menjadi pusat turis baik siang maupun malam karena adanya pusat souvenir, cafe, restauran, dan penginapan. Beberapa spot yang paling banyak dipadati turis adalah Pub Street, Night Market, dan Art Centre.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun