Sejauh ini tampaknya Sarbagita belum banyak dikenal oleh wisatawan. Seorang teman yang lebih sering berkunjung ke Bali bahkan heran begitu saya bercerita menumpang Sarbagita untuk pergi ke Kuta. Boleh jadi karena Sarbagita masih baru beroperasi yaitu sejak Agustus tahun ini atau memang promosi dan sosialisasi keberadaan bus ini masih kurang. Tapi bagaimanapun secara pribadi saya mengapresiasi langkah yang telah diambil oleh Pemda Bali untuk menyediakan angkutan massal dan nyaman. Saya yakin ke depan Sarbagita akan menjadi alternatif bagi para wisatawan untuk berpindah di antara spot wisata yang ada di Bali. Tantu saja sekali lagi dengan catatan sosialisasi Sarbagita lebih gencar diimbangi dengan efisiensi dan akuntabilitas usaha. Hehe banyak juga syaratnya ya, teoritis pula.
Dan meskipun perjalanan dari Nusa Dua ke Kuta malam itu menghabiskan waktu lebih dari sejam karena macetnya lalu lintas, tapi pengalaman 'menyewa' Sarbagita seharga Rp 3.500 cukup berkesan bagi saya. Semoga ke depan tidak ada lagi yang bisa menyewa Sarbagita semurah ini sendirian wkwkwkwk. Bukan agar saya seorang yang merasakan pengalaman itu, tapi agar Pemda Bali ga banyak nombok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H