Mohon tunggu...
Sulistiyo Kadam
Sulistiyo Kadam Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati ekonomi, interaksi manusia, dan kebijakan publik

Kumpulan Kata dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Block House, Steak Jerman yang Ruar Biasa

8 Juli 2012   02:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:11 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_192970" align="aligncenter" width="360" caption="Kenapa air putihpun harus bersoda? "]

1341675531881619134
1341675531881619134
[/caption]

Tapi terlepas dari air putih bersoda yang menurut saya rasanya malah ga karu-karuan, makanan yang disajikan benar-benar luar biasa. Steak yang dimasak matang rasanya enak banget. Saat dipotong keluar minyak yang menambah selera. Saya bukan pengamat makanan apalagi steak yang notabene di Indonesia adalah makanan mewah. Tapi bener, rasa steaknya saya belum pernah rasakan sebelumnya. Hehehe soalnya memang jarang makan steak sih. Kentang panggang yang disajikan terasa manis seperti ubi. Benar-benar kentang yang aneh tapi maknyus. Selain itu ada sepotong roti panggang lapis mentega dengan rasa gurih dan asin yang pas banget. Rasanya luar biasa seperti tampilannya. Karena terpana sampai lupa memfoto dalam kondisi utuh.

[caption id="attachment_192972" align="aligncenter" width="580" caption="Perpaduan daging, kentang, dan roti yang maknyus abis"]

13416761372117510204
13416761372117510204
[/caption]

Norwegian Fjord Salmon yang disajikan dengan sayur tumbuk juga ga kalah maknyus. Susah melukiskannya. Yang jelas baru sekali makan salmon dengan sayur tumbuk seenak itu. Kentang gorengnya memang enak tapi kalau yang satu ini bedanya ga sampai bikin ngiler.

Usai makan kami sempat berdebat tentang perlunya kasih tips atau tidak dan kalau perlu berapa. Soalnya di negara-negara ini pemberian tips adalah sesuatu yang biasa dilakukan.Hasil kesepakatan : ga perlu musingin tips toh ga bakal balik lagi ke sana :). Jadi saat minta tagihan sudah tidak terpikir lagi bakal kasih tips. Tapi tanpa diduga, pelayan yang mengantarkan tagihan menanyakan berapa tips yang mau dikasih. Waduh kami bingung menjawabnya. Perkiraan kami kalau ada tips diterima kalau tidak ya sudah. Ternyata malah langsung ditanyakan mo kasih apa nggak. Karena kami tidak langsung merespon pelayannya langsung nyamber,"Satu euro, 2 euro, atau 3 euro?" Karena ga siap secara refleks mo jawab 2 Euro karena di pertengahan, tapi yang keluar malah,"two-ree". Langsung aja disamber lagi,"3 Euro? OK thank you". Yah dasar bule nggak tahu apa kalau 3 Euro di Indonesia itu sudah bisa buat makan dengan kenyang. Tapi memang makannya luar biasa. Meski tipsnya bisa buat makan, tapi kami ga kapok kok ke sini. Tinggal kapan ya bisa lagi?

Another story : Satu Senja di Tepian Sungai Rheine

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun