Artinya bagi mereka orang-orang muslim yang dijamin surga oleh Allah dan Rosul-Nya, tetap saja akan dimintai pertanggung jawaban selama mereka hidup di dunia. Jika amal baik yang lebih unggul dan adanya ridho Allah, maka orang tersebut berhak masuk surga tanpa merasakan siksa neraka, namun jika sebaliknya, maka mereka harus merasakan dulu pedihnya siksa neraka.
Selagi masih sehat dan akal masih berfungsi dengan baik, maka wajib bagi kita untuk senantiasa bertaubat dan memperbanyak amal shaleh, karena tak ada satupun manusia yang luput dari kesalahan dan dosa.
Mempersiapkan Kematian
Kematian adalah perkara yang pasti, kejadian yang akan dialami oleh tiap-tiap makhluk terlebih manusia sebagai makhluk yang paling dimuliakan. Oleh karena itu tiap-tiap manusia yang bernyawa tidak bisa menghindari ketika kematian itu datang.
Bahkan bagi tiap-tiap muslim harus mengimani bahwa alam setelah kematian seperti alam barzah itu benar adanya. Di barzahlah awal dan yang menjadi penentu apakah seseorang lolos dari azab neraka ataukah tidak dan alam barzah adalah perbatasan antara alam dunia dan alam akhirat.
Berbicara alam barzah tentu ada yang namanya azab kubur dan ni'mat kubur. Oleh karena itu agar kita selamat daripada azab kubur, mska kita harus mempersiapkan bekal agar selamat dari azab kubur, diantaranya yaitu dengan memperbanyak amal shalih ketika di dunia.
Mempersiapkan kematian bukan berarti kita meninggalkan kewajiban duniawi, akan tetapi disetiap amal (aktifitas) yang kita kerjakan harus maksudkan sebagai bekal akhirat dan mencari ridho Allah, bukan memperbanyak ibadah mendekatkan diri kepada Allah tapi mengabaikan hubungannya dengan sesama manusia.
Pesan Ulama Akan Pentingnya Mengingat Kematian
Imam Qurtubi di dalam kitab At Tadzkiroh mengatakan, bahwa penting bagi seorang muslim mengingat kematian agar ia merasakan kengerian sehingga memotivasi untuk mempersiapkan bekal untuk tujuan akhirat.
Kemudian selain daripada itu, dengan mengingat kematian, seseorang menyadari bahwa dunia ini sungguh fana, sehingga seberat apapun permasalahan yang dia alami tidak menjadikannya putus asa, karena tidak ada hal yang terberat yang dialami oleh manusia selain kematian.
Begitupun ketika dia merasakan ni'mat dalam hidupnya, dia akan terhindar dari kesombongan karena menyadari bahwa semua itu akan dia tinggalkan ketika kematian datang, segala kemewahan dan kelezatan duniawi akan terputus darinya.
Maka penting bagi tiap-tiap muslim mengingat kematian dan mempersiapkannya dengan cara rajin menghadiri majlis ilmu, menjenguk orang sakit, menyaksikan orang yang sedang sakaratul maut dan ziarah kubur. Karena semuanya itu akan melembutkan hati kita yang kadang acuh terhadap perkara mati, sehingga lalai dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Wallahu a'lam bishowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H