Untuk mengatasi tantangan ini, penguatan rantai pasokan beras memerlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, produsen, distributor, dan konsumen.Â
Untuk mendukung upaya optimalisasi dalam hal ketahanan pangan tersebut, mengharuskan adanya inovasi dalam  peningkatan efektivitas aliran komoditi dengan meningkatkan kinerja antar pelaku bisnis melalui pendekatan manajemen rantai pasok (Subroto, dkk, 2015).Â
Perencanaan pengelolaan risiko yang cermat juga penting untuk memprediksi dan mengurangi dampak faktor alam yang tidak terduga. Mengembangkan infrastruktur transportasi dan distribusi yang lebih baik dapat membantu memperlancar aliran beras dari petani ke konsumen, mengurangi kelangkaan beras dan lonjakan harga.Â
Selain itu, kebijakan yang mendukung produktivitas dan pendapatan petani kecil dan menengah, seperti subsidi input pertanian, fasilitasi akses terhadap kredit, dan pelatihan teknis, juga dapat meningkatkan fleksibilitas rantai pasokan beras secara keseluruhan.Â
Melalui pendekatan komprehensif dan kolaboratif ini, diharapkan rantai pasok beras menjadi lebih fleksibel dan stabil untuk menghadapi tantangan yang semakin besar dalam menyediakan beras yang cukup dan terjangkau bagi masyarakat..
Rantai pasokan beras melibatkan banyak elemen, mulai dari pembuatan beras di sawah hingga distribusi beras ke meja makan konsumen.Â
Rantai pasokan beras juga dipengaruhi oleh variabel seperti kehilangan hasil, susut, dan keragaman harga. Harga beras juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah seperti subsidi, regulasi, dan impor beras.Â
Peran politik harga sangat penting untuk memastikan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.Â
Oleh karena itu, kebijakan yang menyeluruh diperlukan untuk memastikan bahwa beras yang terjangkau tersedia dan dapat diakses, serta untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan.Â
Untuk memastikan bahwa beras tersedia dan mudah diakses bagi masyarakat, rantai pasokan beras memerlukan perhatian yang serius dari pemerintah, petani, dan pelaku bisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H