Keterlibatan Orang Tua
Gen Z: Orang tua dari Gen Z cenderung memantau aktivitas digital anak-anak mereka dengan lebih ketat karena risiko yang terkait dengan media sosial dan internet. Mereka mungkin lebih terbiasa dengan teknologi dibandingkan orang tua sebelumnya tetapi masih berhati-hati dalam penggunaannya.
Gen Alpha: Orang tua dari Gen Alpha seringkali lebih sadar teknologi dan lebih terlibat dalam dunia digital anak-anak mereka. Mereka cenderung mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan anak-anak mereka tetapi juga harus memastikan keseimbangan dengan kegiatan offline.
Fokus pada Kesejahteraan Mental
Gen Z: Kesejahteraan mental menjadi perhatian utama karena paparan media sosial yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Mereka lebih terbuka untuk membahas kesehatan mental dan membutuhkan dukungan dari pendidik dan orang tua dalam hal ini.
Gen Alpha: Seiring dengan kemajuan teknologi, kesejahteraan mental untuk Gen Alpha juga menjadi penting. Penting bagi pendidik untuk menyadari dampak teknologi pada perkembangan mental mereka dan mengintegrasikan kegiatan yang mendorong kesejahteraan mental dalam kurikulum mereka, seperti mindfulness dan pembelajaran sosial-emosional.
Mendidik Gen Alpha dan Gen Z memerlukan pendekatan yang berbeda karena perbedaan dalam cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Pendekatan yang lebih dinamis, interaktif, dan teknologi-sentris diperlukan untuk Gen Alpha, sementara Gen Z memerlukan keseimbangan antara interaksi digital dan tatap muka. Memahami perbedaan ini dapat membantu orang tua dan pendidik menyesuaikan strategi mereka untuk mendukung perkembangan optimal dari setiap generasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H