Mohon tunggu...
Adi Putro Raharjo
Adi Putro Raharjo Mohon Tunggu... Desainer - Content Creator

Seorang yang selalu menjadi pemula, karena sejatinya pemula akan terus belajar hingga saatnya menutup mata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tirani Dalam Diri dan Bagaimana itu Terjadi

25 Agustus 2024   09:45 Diperbarui: 25 Agustus 2024   09:51 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber unsplash.com

Tekanan Sosial dan Media

Di era digital saat ini, tekanan sosial yang dibawa oleh media sosial juga memainkan peran besar dalam menciptakan tirani dalam diri. Di platform-platform ini, orang sering kali membandingkan diri mereka dengan orang lain yang tampaknya memiliki kehidupan yang sempurna. 

Akibatnya, individu mungkin merasa perlu untuk selalu menunjukkan versi terbaik dari diri mereka, menekan perasaan dan keinginan yang dianggap "tidak pantas" atau "tidak cukup baik." Tekanan ini, jika dibiarkan tanpa pengelolaan yang sehat, dapat memicu perkembangan tirani internal yang kuat.

Bagaimana Mengatasi Tirani dalam Diri?

Mengatasi tirani dalam diri bukanlah hal yang mudah, namun sangat penting untuk kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang. Langkah pertama adalah menyadari bahwa tirani ini ada dan memahami dari mana asalnya. Setelah itu, seseorang bisa mulai bekerja untuk menantang keyakinan-keyakinan yang tidak sehat dan menggantikannya dengan pola pikir yang lebih seimbang dan penuh kasih sayang terhadap diri sendiri. Menerima bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar, dan tidak selalu harus sempurna, adalah langkah penting untuk membebaskan diri dari tirani internal ini.

Tirani dalam diri adalah kondisi yang dapat berkembang dari berbagai faktor, termasuk pendidikan, perfeksionisme, ketakutan akan kegagalan, pengalaman traumatis, dan tekanan sosial. Kondisi ini bisa sangat membebani dan merusak kesejahteraan individu jika dibiarkan tanpa penanganan. Dengan kesadaran dan upaya untuk menciptakan pola pikir yang lebih positif dan seimbang, seseorang dapat mulai membebaskan diri dari tekanan internal ini dan menjalani hidup dengan lebih damai dan penuh penerimaan terhadap diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun