Duka
Meski tidak bertatap muka..
Namun petuahnya senantiasa jadi senjata
Dalam aku mengarungi hidup ini
Azimat yang sangat berharga
Kyai..
Engkau bilang jadi guru jangan punya niat menjadikan anak pintar..
Karena jika anak tidak pintar maka akan menyebabkan berkurang keikhlasan
Sebab pintar atau tidaknya anak itu urusan Allah
Tugas guru hanya mendoakan agar murid mendapatkan hidayah Nya..
Itu aku jadikan sebagai senjata
Dalam mengelola hati saat menghadapi mereka
Dan untuk menjaga untaian doa- doa..
Kyai..
Engkau bilang menjadi guru itu yang paling hebat adalah mendidik
Sedangkan rekreasi yang paling indah adalah mengajar
Engkau juga bilang..
Jika mendapati anak didikmu nakal..
Maka hadirkanlah gambaran..bahwa kelak
Salah satu tangan mereka akan menarik kita menuju surga...
Itu juga aku jadikan azimat..
Untuk senantiasa semangat dalam mengajar dan melaksanakan tugas tugas..
Bahkan pada guru - guruku..juga saya viralkan..
Kyai..
Engkau juga ngendikan...
Menjadi guru harus punya sampingan..
Agar kita tidak selalu mengharapkan imbalan
Dalam melaksanakan tugas tugas jariyah kita
Sebab dengan usaha sendiri... rejeki akan menjadi barokah..
Itu juga kami amanahkan..
Kyai...
Meski Engkau sudah mendahului kami
Namun wejangan Kyai akan senantiasa hidup di hati kami
Semoga Allah menempatkan di tempat terbaik Nya...
Aamiiiin..
Mengenang Sang Maestro Spiritual
Romo Kyai Maimun Zubair..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H