Mohon tunggu...
bashit rijal
bashit rijal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

citangkolo

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Panggung Politik

17 November 2014   17:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:36 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

presiden telah berganti, jokowi namanya menggantikan bapak sby yang budiman. pergantian tampuk kepemimipinan dinegri tercinta meminta tumbal. proses politik pada masa kampanye menjadikan masyarakat yang tadinya tidur nyenyak dialas seadanya, terbangun untuk ikut menyaksikan ramainya iring-iringan politik. bak karnafal tiap pasangan mempunyai hiasan yang berbeda-beda, dengan tujuan nilai plus dari penikmat karnaval.

proses kampanye yang cukup menegangkan dipragakan oleh tim-tim pasangan calon pemimpin. mulai black campaign, menguak fakta sejarah, hingga kampanye lama dengan bantuan lembaran uang aau hanya sekedar surat dari sicalon. seperti yang terjadi di desa kami surat dari salah satu calon yang berisi meminta doa restu dan dukungan dialamatkan kepada orang-orang didesa kami. desa kami memang basis dukungan dialamatkan kepada lawan sicalon yang mengirim surat. ya, hebatnya pemilu tahun ini membuat masyarakat ikut terbangun. demokrasi di indonesia semakin terbentuk. masyarakat tak lagi hanya ikut-ikutan bahkan mulai menilai manuver-manuver politik.

selesainya coblosan di tps setempat tidak membuat hawa panas waktu itu menurun. munculnya quick count di saluran televisi semakin menambah semarak karnaval 5 tahunan. klaim abal-abal disematkan. sekali lagi masyarakt dituntut membuka mulut, menilai carut marut dunia politik. hawa panas mulai menurun ketika pengumuman resmi dari KPU. walaupun demikian tetap saja protes terhadap hasil dari KPU terjadi. salah satu calon membuka lapangan tanding baru di MK. masyarakat sekali lagi hanya berkomentar, bahkan sikap apatis terhadap politik muncul.

karnaval ternyata masih saja ramai. pelantikan pemenang hingga kebijakan membentuk alat kenegaraan memenuclkan pertikaian. di MPR dan DPR perebutan kepemimpinan dari dua kubu.

proses yang begitu hebatnya, akankah menjadi tanda akan kemakmuran selanjutnya ?.. pertanyaan yang hanya mampu dijawab oleh waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun