Mohon tunggu...
Abdullah Almuklish
Abdullah Almuklish Mohon Tunggu... Full Time Blogger - komisaris PT Hara Hita Wisesa

Hidup adalah perjuangan tanpa henti - henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Code Name S.E.N.D.A.L.J.E.P.I.T

6 Januari 2012   04:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:16 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karang Tumaritis pagi ini di hebohkan dengan acara sweeping mendadadak yang mengusik ketentraman warga yang sedang asik menghabiskan acara libur tahun baru,  oleh Densus 99 milik Raden Bima. Semua rumah di geledah,semua barang-barang penduduk berhamburan tak tentu arah hingga menutupi lubang jalan desa yang sudah seperti sumur itu.

Semua penduduk di interogasi, yang tentu saja dengan S.O.P pihak berwenang Astina. keadaan sudah chaos,seperti Mesuji atau Bima di negara tetangga, entah kali ini ada apa dan bagaimana, hanya komentator di televisi yang mampu dan menafsirkan kejadian kali ini.

Mana sendal jepit den Yudhistira, mana cepat katakan atau kubakar rumah kalian!!!!!!!!, teriak Werkudoro kepada penduduk Tumaritis dengan nada ancaman yang menggema di pagi ini. Dan sialnya semua terekam di HP warga yang langsung terunduh di astube.com.

Headline seluruh media dan tim pansus bentukan dewa-dewa mengabarkan bahwa kronologis kejadianya adalah hilangnya terompah sakti milik Yudhistira, yang konon dapat memutar balikan keadilan,membuat dunia yang penuh kepalsuan ini terlihat baik-baik saja, tanpa terompah sakti itu seluruh pencitraan diri  sang Raja jadi luntur.

Tuding menuding pun tidak terelakan,curiga saling mencurigai antar instansi pun terjadi, dan sepeerti biasa kambing hitam mesti di cari. Ingat ini sudah S.O.P pihak yang berwenang lho.

Akhirnya pansus tpf dewa-dewa pun sudah memiliki kesimpulan dan menyimpulkan bahwa B.B.S alias Bagong Bin Semar menjadi tersangka dalam kejadian ini,karena dia berada tepat di area istana pada saat kejadian(padahal ada 5000 pejabat yang juga ada disana) dan dianggap paling nggilani lan kismin pada saat itu.

Singkat cerita Semar tidak terima anaknya dituduh mencuri sendal jepit dan mendapatakan S.O.P dari pihak kepolisian,dan melaporkan Bima ke propam , dan semua sensasi berita berlanjut dimana-mana seperti biasa.

Adzan shubuh berkumandang  di seantero metropolis Astina,menembus kamar mewah Yudhistira, dia pun terbangun hendak ke kamar mandi yang sdang di renovasi dengan APBN 2 milyar ,dia pun melangkah perlahan,maklum bangun tidur. tak tersadar dia tersandung tumpukan marmer baru dan doi pun terbangun dan melihat sendal jepitnya ternyata ada di samping tumpukan marmer , Yudhistira lupa bahwa ia menaruh  sendal jepitnya disana karena takut  kotor sebab marmer belum terpasang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun