Mohon tunggu...
Faiz Badridduja
Faiz Badridduja Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

menyukai sejarah, sastra dan studi-studi keislaman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaderisasi Calon Pemimpin: Meneladani KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Ahmad Dahlan

9 April 2021   00:00 Diperbarui: 9 April 2021   00:04 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sementara Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah dengan logo matahari yang menyinari dunia, dengan objek dakwah kaum perkotaan. Betapa sinerginya kedua beliau ini. Baik Hadratus Syekh KH. Hasyim Ay'ari maupun KH. Ahmad Dahlan menurut Salim A Fillah (penulis buku Dalam Dekapan Ukhuwah) memiliki garis nasab (keturunan) yang bersambung ke Sunan Giri (Maulana 'Ainul Yaqin) salah seorang ulama yang tergabung dalam dewan dakwah Wali Songo.

Kaderisasi NU dan Muhammadiyah hingga detik ini masih eksis. Sudah ribuan pemimpin yang dialumnikan NU dan Muhammadiyah. Jadi kalau ada yang mengaku orang NU dan mengaku orang Muhammadiyah masih berantem, bacalah biografi Hadratus Syekh KH. Hasyim Ay'ari dan KH. Ahmad Dahlan agak lebih dalam.

Calon pemimpin jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan masyarakat biasa. Dari yang sedikit ini pun belum diketahui siapa yang berpotensi menjadi pemimpin. Pengkaderan adalah salah satu solusi terbaik untuk memproduksi pemimpin. Sebab apa? Sebagaimana yang diumpamakan oleh Rasulullah Saw dari seratus ekor unta yang terlihat, tak satupun yang bisa dipastikan kuat untuk dijadikan kendaraan. Begitu pula dengan sosok manusia siapa figur yang kuat menanggung beban amanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun