Jika jawaban terlalu panjang, responden mungkin kehilangan minat atau tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikannya, yang dapat berdampak pada tingkat respons dan kualitas data.
Selain itu, keuntungan: Dengan menemukan dan menyelesaikan masalah dalam studi percontohan, peneliti dapat mengurangi kesalahan dan risiko dalam studi utama karena hasilnya meningkatkan keandalan dan validitas; menilai kepraktisan dan kelayakan instrumen penelitian; menemukan dan mengatasi masalah logistic; mengumpulkan data awal; memperkirakan waktu dan biaya proyek; dan mengevaluasi efektivitas instrumen penelitian.
Penelitian ini memiliki beberapa kendala. Ini akan membutuhkan lebih banyak biaya, waktu, dan sumber daya, dan tidak menjamin bahwa studi akan berhasil. Dalam kasus kontaminasi, misalnya, jika data atau peserta dari studi percontohan dimasukkan ke dalam hasil studi utama, badan pendanaan mungkin tidak akan mendukung penelitian lebih lanjut jika hasilnya diterbitkan. Akibatnya, karena ukuran sampel yang kecil, studi percontohan tidak dapat menilai efek pengobatan.
Salah satu contoh dari penelitian ini adalah Studi Percontohan Viscocanalostomy (Carassa, Bettin, Fiori, & Brancato, 1998), dan Studi Percontohan Skizofrenia Internasional WHO (Sartorius, Shapiro, Kimura, & Barrett, 1972).
Untuk menyelidiki mimpi jernih, Stephen LaBerge dari Universitas Stanford melakukan sejumlah eksperimen pada tahun 80-an. Ia melakukan penelitian percontohan pada tahun 1985 yang menunjukkan bahwa cara ia melihat waktu sama dengan cara ia bangun dari tidur. Studi percontohan dan uji coba terkontrol acak dari program self-compassion yang penuh kesadaran (Neff & Germer, 2013) meminta peserta masuk ke dalam kondisi mimpi jernih dan menghitung sepuluh detik, menandai awal dan akhir mimpi dengan gerakan mata yang telah ditentukan sebelumnya.
Peneliti tanpa sistem mencatat semua perilaku yang relevan selama observasi tak terstruktur. Studi pendahuluan ini biasanya digunakan untuk menentukan jenis perilaku apa yang harus dicatat karena terlalu banyak yang harus dicatat dan perilaku yang dicatat mungkin tidak selalu yang terpenting.
Studi percontohan dan tinjauan pustaka: perspektif penggunaan telepon pintar dalam studi perilaku perjalanan (Gadziski, 2018)
Menurut Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji, studi reliabilitas pilot dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen layak digunakan dan untuk memahami tingkat kesalahan yang mungkin terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H