Mohon tunggu...
Prima Trisna Aji
Prima Trisna Aji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Terbaru Mengatasi Anak yang Rewel

6 Januari 2024   17:32 Diperbarui: 6 Januari 2024   17:42 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menangis merupakan hal yang sering dilakukan  bayi atau anak kecil, biasanya untuk mengekspresikan emosi atau semacamnya. Sayangnya, orang tua seringkali kebingungan karena tidak memahami apa yang ingin disampaikan oleh buah hatinya.

 Akibatnya, anak Anda akan semakin susah dan terus menangis karena keinginannya tidak terpenuhi. Jadi apa yang harus dilakukan?

Anak sering cengeng dan susah, bukan tanpa alasan, anak menangis pasti ada alasannya. Oleh karena itu, penting bagi ibu dan ayah  untuk mengetahui penyebab anak menangis.

Mungkin bayi menangis untuk menunjukkan ketidaknyamanan, kelaparan, atau bahkan gejala suatu penyakit. Tips mengatasi bayi menangis terus-menerus Saat bayi menangis dan semakin rewel, kedua orang tuanya mungkin akan merasa kebingungan.

Namun ternyata ada beberapa cara  untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain: Cari tahu apa yang diinginkan anak Anda Saat anak belum lancar berbicara, tangisan sering kali dijadikan salah satu cara untuk mengungkapkan keinginannya. anak-anak.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab bayi menangis. Anak mungkin menangis ketika merasa tidak nyaman, lapar, haus, meminta sesuatu, atau sekadar mencari perhatian orang tuanya.

Jika ini alasannya, cobalah  menenangkan anak dengan pelukan dan tanyakan dengan suara lembut apa yang diinginkannya.

Sabar menghibur anak anda Anak sangat sulit dihibur dan akan menangis jika keinginannya tidak terpenuhi. Jika hal ini terjadi, bayi Anda akan sering terus menangis dan membuat bingung orang tuanya. Mendidik anak memang tidak mudah, Anda perlu bersabar untuk membantunya tenang.

Saat bayi Anda mulai menangis, bicaralah dengan  lembut namun tegas. Jangan membentak atau memarahi  karena hal ini justru akan membuat anak Anda takut atau bahkan membuatnya semakin marah sehingga membuatnya semakin menangis.

Alihkan perhatian Saat bayi Anda menangis terus-menerus dan semakin rewel, cobalah alihkan pikirannya. Bahkan, Anda bisa membiarkan bayi menangis beberapa saat untuk mengungkapkan perasaannya. Saat anak Anda mulai tenang, cobalah mengajaknya berbicara untuk mengalihkan perhatiannya agar ia tidak terus menangis terlebih dahulu.

Peluk bayi Anda Saat bayi Anda tiba-tiba menangis, jangan ragu untuk memeluknya. Apalagi  di tempat keramaian, teriakannya pasti bisa menarik perhatian orang disekitarnya.

Tenangkan anak Anda dengan pelukan dan bisikkan hal-hal manis untuk membantunya tenang. Bawa bayi Anda ke tempat yang tenang dan bicaralah dengannya.

Setelah itu, orang tua bisa mengajak buah hatinya untuk melanjutkan aktivitasnya. Hal terpenting saat menghadapi anak sulit adalah jangan memaksakan diri dan jangan meninggikan suara.

Bayi menangis juga bisa menjadi pertanda adanya masalah pada tubuh bayi atau bayi sedang merasa sakit. Oleh karena itu, orang tua harus selalu waspada dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menganggap tangisan bayinya berbahaya.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaiakn dalam teorinya bahwa Ketika anak rewel mereka hanya memerlukan waktu untuk mengungkapkan isi perasaan mereka. Jadi jangan sampai kita menghakimi dan memarahinya.

"Cara utama mengatasi anak yang rewel adalah memberikan ruang dan waktu bagi anak untuk meluapkan apa yang ingin disampaikan pada anak, jangan pernah kita memarahi dan menghakimi. Anak -- anak perlu diberikan empati dengan cara dipeluk untuk menenangkannya", Ucap Prima.

Source : Cara Terbaru Mengatasi Anak yang Rewel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun