Demam berdarah dengue atau DBD adalah infeksi yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang mempunyai dampak besar terhadap kesehatan masyarakat  bagi jutaan orang di seluruh dunia, terutama di kawasan Asia.
Di Indonesia, menurut data  Kementerian Kesehatan (2013), tercatat 103. 649 kasus demam berdarah dengan angka kematian sebanyak 754 orang.
Gejala demam berdarah Gejala stadium awal  tergantung  usia penderita, berikut beberapa gejala demam berdarah : Demam tinggi mendadak Sakit kepala parah Hilang nafsu makan, Nyeri otot dan persendian parah Kulit 4.
Sebanyak 444 Kasus mengalami ruam dimana pada empat manifestasi klinis utama dengan gejala : demam tinggi, pendarahan dan seringkali gagal hati dan kegagalan peredaran darah.
Penyebab  utama demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes berkembang biak di air yang tergenang dan tidak tertutup air. Aedes Aegyptei dapat bertelur 100 hingga 200 butir sekaligus.
Perkembangan nyamuk Aedes dari telur hingga  dewasa membutuhkan waktu 7 hingga 10 hari. Pengendalian penyebab penyakit demam berdarah penting dilakukan karena  penyakit ini merupakan vektor penyakit demam berdarah yang menularkan virus dengue ke dalam tubuh manusia.
Jika jumlah nyamuk Aedes  penyebab DBD berkurang maka jumlah kendaraan penularan DBD akan minimal dan diharapkan  jumlah kasus DBD akan menurun. Pencegahan DBD Salah satu upaya pencegahan yaitu Biotizen dianjurkan dengan menjaga kebersihan lingkungan, menyimpan barang bekas, membuang genangan air, menaburkan bubuk DBD, dan melakukan vaksinasi DBD.
Pada biotizen juga disarankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan  sehat, istirahat yang cukup, mengelola stres, dan rutin berolahraga.
Dosen Spesialis Medikal Bedah dalam teorinya menyampaikan penyakit Demam Berdarah apabila dibiarkan bisa menyebabkan angka laboratorium Trombosit bisa menurun secara drastis sehingg bisa menyebabkan Dengue Shock Syndrome (DSS).
"Demam berdarah harus segera ditangani, apabila dibiarkan atau telat penanganannya bisa menyebabkan  Dengue Shoc Syndrome (DSS). Dengue Shock syndrom merupakan infeksi yang ditandai dengan terjadinya gangguan sirkulasi dalam tubuh manusia, dan bisa menyebabkan penderita menjadi koma", Ucap Prima.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H