Tindakan untuk pelaksanaan hipertensi dibagi menjadi dua yaitu : Tindakan farmakologi dan tindakan non farmakologi. Tindakan farmakologi sendiri adalah pemberian obat -- obatan pada pasien Hipertensi dengan ACE Inhibitor atau dengan kombinasi lain yang bertujuan untuk mengatur Angiotensin 1 dan Angiotensin 2. Sedangkan terapi non farmakologis adalah dengan melakukan tindakan mandiri keperawatan seperti relaksasi otot progresif, terapi rendam kaki air hangat dll.
Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" juga mengungkapkan bahwa Grafik kejadian hipertensi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini apabila dibiarkan maka Dunia akan gawat dengan kondisi Hipertensi, maka dari itu pentingnya edukasi bagi masyarakat penting diaplikasikan supaya penyakit Hipertensi ini bisa terkontrol dan tidak menyebabkan komplikasi yang lebih parah seperti pecah Pembuluh darah, Stroke, penyakit jantung koroner dll.
"Grafik angka kejadian dari Kemenkes Research setiap tahun semakin tinggi, hal ini kalau tidak segera diatasi maka dunia akan terjadi Gawat Hipertensi. Untuk itu pentingnya peran edukasi tenaga medis bagi penderita dan keluarga supaya bisa mengontrol penyakit tersebut", Ucap Prima Trisna Aji kepada Redaksi media Online.
Salah satu hal yang penting adalah melakukan tindakan preventif ataupun pencegahan daripada pengobatan. Dikarenakan kalau sudah terjadi sakit, maka memerlukan pengobatan jangka panjang. *red
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H