Selain itu penata anestesi juga bertugas membantu dokter spesialis anestesi selama melakukan proses anestesi kepada pasien di kamar operasi serta bertanggung jawab kepada dokter spesialis anestesi.
Mahasiswa keperawatan anestesiologi akan menjalani pendidikan sarjana terapan di Kampus kurang lebih selama 4 tahun.Â
Kecepatan lama studi tergantung dari masing-masing mahasiswa, bisa tepat waktu karena proses skripsinya tepat waktu dan juga bisa molor dikarenakan proses pengerjaan skripsinnya yang bermalas-malasan.Â
Setelah menjalani masa studi selama 4 tahun mahasiswa maka berhak mendapatkan gelar yaitu S.Tr.Kes atau Sarjana Terapan Kesehatan Anestesiologi.Â
Setelah lulus kuliah maka untuk melamar pekerjaan maka penata anestesi harus mengikuti ujian kompetensi yang diadakan oleh AIPKANI atau Asosiasi Institusi Penyelenggara Pendidikan Keperawatan Anestesiologi Indonesia.
Untuk proses pendaftaran ujian kompetensi penata anestesi akan difasilitasi oleh pihak kampus di mana tempat mahasiswa menuntut ilmu serta mendapatkan gelar tersebut.
AIPKANI sendiri merupakan singkatan dari Asosiasi Institusi Penyelenggara Pendidikan Keperawatan Anestesiologi Indonesia yang mengatur regulasi tentang kurikulum pendidikan Anestesiologi di Indonesia. Sedangkan organisasi profesi yang menaungi Keperawatan Anestesiologi adalah IPAI atau singkatan dari Ikatan Penata Anestesi Indonesia.
Sedangkan bagi lulusan penata anestesi lingkup kerjanya tidak hanya dikamar operasi tetapi juga lingkupnya luas, seperti di klinik dokter spesialis, PNS, poliklinik, Instalasi Gawat Darurat, ICU, ICCU, ICVCU, bangsal dan sebagainya.
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa untuk lulusan penata anestesi di Indonesia sekarang ini belum begitu banyak menjamur dan terbilang masih eksklusive serta masih banyak dicari rumah sakit, selain lulusan yang belum begitu banyak juga peta persaingan antar lulusan belum begitu ketat sehingga peluang untuk mendapatkan pekerjaan terbuka lebar.Â
Hanya saja peran motivasi serta semangat mahasiswa dalam belajar menuntut ilmu adalah senjata yang utama untuk mendapatkan pekerjaan, karena lulusan yang baik tidak akan didapatkan pada mahasiswa yang bermalas-malasan saja.Â
"Jadi usaha serta semangat juang yang tinggi mahasiswa dalam menuntut ilmu tidak akan mengkhianati hasil akhir nanti" (Dosen Prima Trisna Aji)* Red