Mohon tunggu...
Prima Trisna Aji
Prima Trisna Aji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kecemasan pada Pasien Jantung Koroner yang Akan Dilakukan Tindakan Kateterisasi Jantung

26 Februari 2022   19:29 Diperbarui: 26 Februari 2022   19:36 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Evidence Based Nursing Practice (EBNP) yang diterapkan pada pasien ACS selama praktek residensi ini adalah pemberian terapi murotal Al-quran untuk mengatasi kecemasan pada pasien akan menjalani prosedur PCI.

PCI merupakan salah satu prosedur utama dalam pengelolaan pasien ACS, yang bertujuan untuk revaskularisasi arteri koroner yang mengalami sumbatan. Sekitar 80% pasien yang didiagnosis dengan infark miokard dilakukan tindakan PCI setelah diagnosa ACS ditegakkan (Kasanuki et al., 2005; The Japanese Circulation Society, 2013).

Pada studi terdahulu, melaporkan bahwa ditemukan adanya risiko depresi pada pasien ACS yang menjalani PCI (Wu et al., 2019)(Gu et al., 2016). Moser menyatakan dalam studinya bahwa kecemasan merupakan masalah yang sering dialami pada pasien ACS (Moser et al, 2010). Prevalensi kecemasan pada pasien ini berada pada kisaran antara 20% - 50% (Musselman et al, 2013). 

Pernyataan tersebut juga didukung oleh beberapa studi lain yang menyatakan bahwa tingkat kecemasan pasien ACS menjadi tinggi pada saat akan dilakukan prosedur PCI (Delewi et al., 2016; Givi et al., 2017).

Level kecemasan yang meningkat pada pasien ACS sering dihubungkan dengan proses recovery yang terlambat, komplikasi penyakit jantung lain (disritmia), prognosis yang buruk serta meningkatkan risiko kematian (Wang & Cui, 2013). Kecemasan dapat mempengaruhi perubahan fungsi kardiovaskular, karena pada saat cemas tubuh akan mengaktifkan sistem saraf simpatif. 

Sehingga, kadar adrenalin dan noradrenalin sentral dan lokal meningkat, yang menyebabkan peningkatan denyut jantung, perubahan tonus vaskular, dan peningkatan kerentanan terhadap gangguan irama jantung serta perubahan tanda vital (Delewi et al., 2016; Weyland, 2011). 

Oleh karena itu, penerapan EBNP untuk mengatasi kecemasan pada pasien yang akan menjalani prosedur PCI penting untuk dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun