Rank gaji diluar negeri yang hanya sekitar 1000 -- 1500 euro atau apabila dikonversikan menjadi Rupiah sekitar Rp.16.000.000,- membuat pemain para Indonesia was was untuk berani keluar negeri.Â
Selain itu para pemain Indonesia yang juga harus menanggung terlebih dahulu biaya menginap, biaya hidup diluar negeri, makan sehari -- hari serta tiket Pesawat Pulang pergi selama diluar negeri membuat para pemain Indonesia takut. Tentunya hal ini tidak akan terjadi apabila para pemain Indonesia memiliki mental yang bagus untuk prestasi masa depan yang akan datang.
Rank umur karir pemain Indonesia yang berkisar antara usia 20 -- 30 tahun seharusnya menjadi pelecut para pemain Indonesia untuk maksimal dalam berkompetisi.Â
Bahkan mereka harus mempunyai impian yang setinggi -- tingginya untuk berkiprah diliga Dunia. Gambling Fifty fifty antara sukses dan tidaknya diluar negeri membuat Buah Simalakama bagi para pemain Indonesia.
Solusi kedua selain mental adalah dimana pihak pemerintah Indonesia melalui kemenpora bisa memfasilitasi membuat Unit kantor resmi dimana unit kantor tersebut khusus menangani pemain potensial yang bisa dibawa keluar negeri.Â
Selain mencarikan sponsor, pemerintah melalui kemenpora juga bisa menganggarkan dana sendiri khusus peningkatan bibit unggul ke luar negeri, tentunya mencari sponsor saat ini sangatlah mudah selain mempunyai chanell yang bagus juga didukung oleh pemerintahan resmi.
Cabang Sepak Bola yang dicintai seluruh elemen masyarakat Indonesia dari level terbawah hingga level teratas seharusnya bisa menjadi pelecut pemerintah Indonesia melalui Kemenpora untuk mewujudkan ini semua.Â
Jangan smapai kalah dengan negara -- negara yang dibawahnya Indonesia seperti negara Afrika, negara Amerika latin seperti Brazil, Chilli yang tanpa menggunakan perantara pemerintah sudah bisa mengorbitkan pemain -- pemain kelas dunia ke Liga Dunia yang bergengsi dari Eropa sampai Amerika Latin.Â
Selain itu hal yang paling penting adalah organisasi federasi Sepak Bola yang sehat dimana kompetisi Internal yang berjalan secara Sehat, mandiri dan Profesional.
Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" memberikan solusi bahwa untuk bisa mengorbitkan para bibit pemain muda potensial  Indonesia bisa dimulai dengan pembinaan pemain dari kecil hingga muda, bagaimana tekhnik dasar sudah diajarkan.Â