Mohon tunggu...
Ruang Paham
Ruang Paham Mohon Tunggu... Lainnya - Aldera Jean Pramudita Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

hallaw~~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Paham: Pengembangan SDM melalui Pendidikan Berkelanjutan Orang Dewasa

15 Juni 2023   20:09 Diperbarui: 15 Juni 2023   20:12 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak dari perkembangan zaman yang begitu pesatnya, sehingga globalisasi sudah menjadi sesuatu yang kita hadapi sehari-hari. Persaingan global menjadi suatu tantangan bagi setiap individu, kemajuan pesat ini bukanlah suatu hal yang biasa dikalangan semua orang. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh semua orang termasuk bangsa dan negara, dengan menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam seluruh aspek kehidupan. Sumber Daya Manusia menjadi kunci dalam suatu persaingan global, tidak hanya sumber daya manusia saja, namun bagaimana cara menciptakan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing tinggi, memiliki keterampilan, dan tentunya kualitas yang baik. 

Sumber Daya Manusia menjadi aspek terpenting penentu keberhasilan dan kemajuan suatu negara. Sehingga perlu dilakukan upaya dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia agar masyarakat Indonesia khususnya di daerah bagian Timur mampu ditingkatkan dan dapat bersaing dengan negara maju lainnya, serta memiliki kesiapan dalam persaingan  arus globalisasi yang pesat ini. Dengan Sumber Daya Manusia yang berkualitas maka mampu membawa perubahan dan kemajuan dalam suatu negara menuju garda terdepan pembangunan untuk kemajuan negara. 

Belajar merupakan suatu kebutuhan hidup manusia, setiap manusa perlu belajar untuk memecahkan suatu persoalan tertentu. Tanpa adanya belajar maka semua orang di dunia ini tidak akan pernah mengetahui hal-hal penting yang seharusnya diketahui. Belajar seharusnya menjadi suatu kebutuhan bagi semua orang. Namun tidak semua orang menyukai belajar. Menurut (Syamsu Mappa, 1994:1) belajar merupakan suatu kebutuhan yang dirasakan sebagai suatu keharusan untuk dipenuhi sepanjang usia manusia, sejak lahir hinga akir hayat. Oleh karena itu kita perlu menjadikan belajar sebagai kebutuhan hidup yang tidak akan pernah hilang. Melalui pendidikan khusunya belajar mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi lebih baik lagi, sehingga siap dengan segala tantangan hidup yang ada. 

Ketika orang mulai beranjak dewasa kebanyakan orang berpikir bahwa mereka sudah memiliki banyak pengalaman hidup, terlebih ketika mereka sudah mampu mencapai tujuan atau target yang ditetapkan sebelumnya mereka merasa hal tersebut sudah cukup. Banyak orang dewasa yang mudah merasa puas atas sesuatu yang telah didapatkannya. Sehingga antusiasnya untuk belajar menurun. 

Ada suatu pepatah yang menyatakan bahwa "ketika kita membutuhkan lebih banyak, maka kita akan mendapatkan lebih banyak". Hal ini mengindikasikan bahwa kita perlu membutuhkan lebih banyak agar mendapatkan yang banyak pula, dalam hal yang positif yakni belajar sebaiknya jangan mudah merasa puas, dan selalu merasa kurang atau belum cukup sekalipun kita sudah merasa bisa dan mendapatkan apa yang ingin diketahui. Slogan Steve Jobs berbunyi "Stay hungry, stay foolosh" (tetaplah lapar (ilmu) dna tetaplah bodoh). Seseorang yang selalu lapar (akan ilmu pengetahuan) akan selalu berusaha sekeras-kerasnya untuk selalu mencari dan mendapatkan ilmu tersebut.

Andragogi menjelaskan bagaimana pendidikan atau pembelajaran orang dewasa itu sendiri. Andragogi membahas mengenai pengetahuan mengenai mengajar orang dewasa. Dimana penerapan andragogi ini penting bagi orang dewasa berkelanjutan karena pada masa dewasa ini terjadi penggalian kembali potensi-potensi yang sudah terbentuk sejak kecil dan menggunakannya dengan keterampilan-keterampilan yang baru. 

Potensi orang dewasa, kebutuhan, dan kemampuan peserta untuk belajar dan prestasi merupakan hal yang harus diperhatikan, keberhasilan pembelajaran dalam andragogi juga ditentukan oleh kemampuan pengajar dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif. Mentor atau pendidik harus memahami bahwa peran aktif peserta didik dimana memunculkan perasaan terlibat dari peserta akan berpengaruh kuat pada proses pembelajaran tersebut. 

Knowles (1970) empat dasar asumsi andragogi adalah :

1. Perubahan konsep diri yang bergerak dari pribadi bergantung mejadi pribadi yang mandiri.

2. Manusia mengasumsikan bahwa mereka sudah memiliki banyak pengalaman, sehingga pengalaman menjadi suatu sumber belajar yang dapat dikembangkan antar individu. 

3. Kesiapan belajar manusia secara meningkat diorientasikan pada tugas perkembangan peranan sosial yang dibawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun