Mohon tunggu...
Rismawati
Rismawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Suka membaca buku pengetahuan, dan segala hal positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelatihan Softskill: Inspirasi Pelatihan Komunikasi bersama Rumahkearifan.com

17 Desember 2024   17:47 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:37 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Bantul,(08/12/24). Seperti yang banyak orang ketahui ada dua kemampuan yang harus dimiliki manusia terlebih ketika sudah terjun di ranah masyarakat. Yang pertama ada kemampuan hardskill dan kedua kemampuan softskill. Ibarat sebuah profesi misalnya dokter, seorang dokter harus memiliki kemampuan khusus seperti mendiagnosa penyakit yang diderita pasien, meresepkan obat dengan benar, menafsirkan hasil laboratorium, dan yang tidak kalah penting seorang dokter harus paham anatomi tubuh manusia. Hal ini tentunya akan berbeda jika dihadapkan dengan profesi lain misalnya seorang guru, guru tidak harus memiliki kemampuan khusus seperti yang dimiliki oleh seorang dokter begitupun sebaliknya.

           Hal inilah yang disampaikan oleh Bapak Muqowim dalam rumah kearifan pada (08/12/24), berdasarkan contoh yang telah disebutkan di atas, kecerdasan atau skill khusus yang harus dimiliki tiap profesi disebut dengan Hardskill. Adapun kecerdasan softskill, yakni kecerdasan yang harus dimiliki tiap orang apapun profesi yang mereka tekuni baik dokter, guru bahkan mahasiswa sekalipun. Di dunia yang serba canggih ini kecerdasan softskill lebih banyak dibutuhkan dengan persentase 80 persen dibandingkan dengan kecerdasan hardskill dengan persentase yang hanya mencakup 20 persen, hal tersebut diakibatkan munculnya teknologi terbaru artificial intelegence (AI) yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Namun, AI sendiri tentunya memiliki kelemahan yakni tidak bisa menggantikan kecerdasan softskill yang ada pada manusia, ujar Bapak Muqowim.

Artificial intelegence (AI) tidak bisa merasakan yang dinamakan sikap empati, percaya diri, membangun relasi, bahkan tidak bisa memahami perasaan manusia satu sama lainnya, sehebat apapun teknologi yang diciptakan tetap tidak akan bisa menembus hati dan perasaan manusia. Sehingga dengan berbekal kecerdasan softskill lah manusia bisa bertahan di tengah masyarakat, kecerdasan softskill terbagi menjadi dua, yakni intrapersonal dan interpersonal.

A. Kecerdasan Intrapersonal (kecerdasan yang ada di dalam diri orang tersebut)

1. Memahami dan Memiliki kesadaran diri

Maksud dari memiliki kesadaran diri yakni, dapat mengenali diri sendiri baik termasuk perasaan, emosi maupun keinginan. Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung pandai memotivasi diri, mandiri, dan selalu berpikir positif serta mampu menilai kelebihan serta kekurangan yang dimiliki lebih baik daripada orang lain.

2. Memiliki kepercayaan diri

Kepercayaan diri merupakan sikap positif yang membuat seseorang yakin dan mampu akan kelebihannya sendiri. Orang yang memiliki kepercayaan diri akan mampu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dan selalu bersikap positif dan percaya diri dalam melakukan segala hal. Orang yang memiliki kepercayaan diri tidak mudah menyerah dan tidak takut akan kegagalan.

3. Self-Control

Self control atau pengendalian diri adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi, dan perilaku. Orang yang mampu mengendalikan diri akan mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain, sehingga orang yang memiliki self control cenderung terhindar dari berbagai konflik atau permasalahan dan mampu menyelesaikan konflik dengan bijak.

4. Menjadi pribadi yang lebih baik

Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. Ungkapan tersebut menunjukkan selalu ada hal-hal baru yang menanti kita di esok hari dan masa lalu hanyalah sejarah yang tidak bisa diubah, sedangkan kita di masa depan adalah sesuatu yang kita ciptakan hari ini. Maka dari itu, orang yang selalu memiliki kecerdasan intrapersonal selalu ingin menjadi pribadi yang lebih baik, ia akan mencoba bermuhasabah diri dan belajar agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali

5. Memaknai hidup

Memaknai hidup diartikan sebagai kemampuan pemahaman seseorang atas hidupnya sendiri. Orang yang memaknai hidupnya pasti memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya, selalu bersyukur dan memaknai kegagalan serta tantangan bukan sebagai hambatan melainkan sebagai langkah awal meraih pintu kesuksesan.

6. Merasa lebih bahagia

Banyak seseorang yang memiliki jabatan atau pekerjaan yang diingankan namun tidak merasakan yang namanya bahagia, hal tersebut disebabkan karena body, mind, dan soul tidak ada di tempat yang sama. Banyak orang yang ketika melakukan pekerjaan mungkin saja badannya ada ditempat namun tidak dengan raganya, bisa jadi raganya berada di tempat lain sehingga hal tersebut yang menjadikannya tidak bahagia. Sebaliknya, orang yang merasa lebih bahagia pasti selalu mengawali harinya dengan bersyukur, memiliki semangat dan fokus yang tinggi serta motivasi untuk melakukan hal-hal baik atau bisa dikatakan orang yang merasa lebih bahagia sudah tentu body, mind, dan soul-nya ada di satu tempat.

B. Kecerdasan Interpersonal (kecerdasan yang dimiliki di luar dari kecerdasan intrapersonal)

1. Kemampuan berempati

Istilah empati sering dikaitkan dengan simpati, namun tahukah anda bahwa kedua hal tersebut berbeda?. Simpati dapat diartikan sebagai perasaan kasihan kepada orang lain atau menunjukkan perasaan yang mirip dengan orang lain. Sedangkan empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami, merasakan perasaan orang lain dan ikut mengambil posisi untuk merasakan apa yang orang lain rasakan. Dengan memiliki kemampuan berempati, seseorang akan memahami karakter orang lain yang beragam dan memandang kekurangan mereka sebagai sebuah kelebihan dalam membangun kinerja dalam sebuah tim.

2. Kerja sama dengan tim

Orang yang memiliki kecerdasan interpersonal sudah pasti memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, hal ini dikarenakan dalam mencapai tujuan bersama diperlukan pula kerja sama untuk mencapai tujuan yang diingankan. Kerja sama tim juga berperan penting dalam menciptakan komunikasi efektif serta memperluas relasi dengan orang lain.

3. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi, memimpin, memotivasi, menginspirasi serta mengarahkan orang lain untuk bersama-sam mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Komunikasi efektif

Komunikasi efektif adalah kemampuan komunikator (pengirim pesan) untuk menyampaikan pesan kepada komunikan (penerima pesan) dengan jelas dan dapat dipahami kedua belah pihak. Komunikasi efektif ditandai dengan pesan yang singkat, tidak bertele-tele, mudah dipahami serta menggunakan bahasa yang tepat dan menyesuaikan kepada siapa pesan akan disampaikan atau lebih tepatnya paham dengan siapa kita akan bicara

5. Kolaborasi

Kolaborasi diperlukan dalam berkomunikasi untuk saling membantu dalam pertukaran ide maupun informasi untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan. Kolaborasi dalam komunikasi memiliki banyak manfaat seperti memperkuat hubungan antara anggota m, menciptakan lingkungan kerja yang positif serta meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi.

     Dengan inspirasi yang didapat melalui rumahkearifan.com sudah selayaknya sebagai Mahasiswa mengasah kecerdasan atau ketrampilan softskill baik dalam organisasi, tim, maupun pada dirinya sendiri. Sehingga ketika kita terjun ke lingkungan masyarakat, maka kita akan lebih bijak dalam menyikapi perbedaan mengingat setiap manusia memiliki latar belakang, pemikiran, dan karakter yang berbeda-beda

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun