RSKO Jakarta melaksanakan kegiatan Penyuluhan Kesehatan mengenai Bahaya NAPZA pada hari Rabu, 22 Januari 2025 di MTsN 7, yang diikuti kurang lebih sekitar 382 siswa dengan rincian kelas 7 (192 siswa) & kelas 8 (190 siswa).
NAPZA sudah menjadi momok menakutkan bagi orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) bagi masyarakat umum mengenalnya dengan Narkoba, telah dinyatakan sebagai kejahatan luar biasa.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan telah mengumumkan bahwa saat ini Indonesia dalam kondisi darurat narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
Berdasarkan data yang diungkap Bapak Budi Gunawan di Mabes Polri Jakarta, Kamis (5/12/2024) pada tahun 2024, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 3,3 juta orang yang didominasi oleh generasi muda, terutama remaja yang berusia 15 hingga 24 tahun.
Penyuluhan kesehatan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA yang dilaksanakan RSKO Jakarta menyasar keseluruh kalangan baik masyarakat umum, TNI, POLRI, sektor pendidikan, sektor swasta, profesional dan lainnya.
Kegiatan penyuluhan bahaya penyalahgunaan NAPZA bisa terlaksana atas undangan karena kesadaran pihak MTsN 7 Jakarta atas pentingnya pengetahuan bahaya narkoba bagi peserta didiknya.
Kegiatan penyuluhan kesehatan di MTsN 7 melibatkan tim Penyuluh Kesehatan RSKO Jakarta sebanyak 2 (dua) Tenaga Kesehatan (Nakes) yaitu ; Euis Sayyidah, dan Wage Robbiamsyah.
Penyuluhan Kesehatan dibagi menjadi 2 kelas, untuk kelas pertama bagi peserta didik laki-laki dan kelas kedua bagi peserta didik perempuan yang merupakan Gen-Z.
Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, yang tumbuh dengan teknologi dan media sosial, yang memiliki peran penting dalam upaya pencegahan NAPZA