Ditambahkan dalam edukasi kesehatan ini dimana rokok bisa menjadi pintu gerbang menuju penyalahgunaan NAPZA / Narkoba.
Anak-anak usia sekolah Sekolah Menengah Atas merupakan usia rawan terpengaruh kepada perilaku mencoba-coba penyalahgunaan NAPZA, untuk itu pemahaman mengetahui bahaya penyalahgunaan NAPZA perlu ditanamkan.
Selain itu Penyuluhan Bahaya Narkoba juga fokus bagaimana peserta didik dapat menghindar dari bujuk rayu pengedar narkoba dan pertemanan yang beracun (toxic friendship) yang mengajak pada penyalahgunaan NAPZA.
Masa Anak Baru Gede kelas X, XI dan XII adalah masa dimana ingin mengetahui sesuatu hal yang baru, apakah itu akan berdampak baik atau buruk bagi dirinya.
Usia-usia peserta didik ini bagaikan spons cucian piring yang menyerap informasi secara langsung dimana mereka belum dapat menganalisis informasi secara tepat.
Penyuluhan Kesehatan ini disesuikan dengan umur dari audiens nya yaitu peserta didik yang duduk tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas kelas X, XI dan XII.
Edukasi Kesehatan bagi peserta didik menggunakan metode 2 arah agar tidak membosankan, dan menciptakan interaksi. Kegiatan positif ini diawali dengan presentasi yang disertai tanya jawab, serta pemberian hadiah bagi yang bisa menjawab pertanyaan.
"Sangat-sangat penting bagi saya, agar mereka tau bahaya narkoba dari pihak luar sekolah. Dengan adanya RSKO Jakarta sangat membantu sekali dalam memberikan informasi dan mendetail sekali pengetahuan bahaya narkoba kepada peserta didik." ungkap Mus Adhie Triyanto, S.Pd, Kepala Sekolah SMK Sari Putra Yayasan Kebon Baru
Salah-satu pengajar yang juga guru SMK Sari Putra (Kelas X, XI, XII) , Jakarta Timur, Wakil Hubungan Industri, Ibu Ayu Diah Winarti, S.Pd, menyampaikan penyuluhan kesehatan bahaya narkoba amat penting para peserta didik, karena mereka bisa saja ingin mencoba dan dapat berkelanjutan ke penyalahgunaan narkoba.Â