RSKO Jakarta melaksanakan kegiatan Penyuluhan Kesehatan mengenai Bahaya NAPZA di pada hari Kamis, 13 Juli 2023 di SMAN 67 Jakarta. Hadir kurang lebih 350 siswa yang dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) atau masyarakat umum mengenalnya dengan Narkoba, sesuatu yang sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat. NAPZA sudah menjadi momok menakutkan bagi orang tua yang memiliki anak usia sekolah .
Generasi muda ini merupakan pemegang tongkat estafet masa depan bangsa. Pemuda merupakan generasi penerus dan calon pemimpin bangsa yang harus dipersiapkan dan dijaga.
Harapan bangsa kedepan berpundak pada generasi muda yang memiliki peranan besar sebagai subyek maupun sebagai obyek dalam pembangunan pada masa kini dan masa yang akan datang.
Kompetensi dan daya saing pemuda merupakan bagian integral dari pembangunan karakter menghadapi tantangan global. Untuk itu generasi muda ini harus diselamatkan dari pengaruh NAPZA / Narkoba.
RSKO Jakarta sebagai one stop service di bidang NAPZA / Narkoba ikut berperan dalam menyelamatkan generasi bangsa yang menjadi tumpuan negeri ini kedepan.
Penyuluhan kesehatan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan RSKO Jakarta menyasar keseluruh kalangan baik masyarakat umum, tempat pendidikan, lingkungan kerja, para profesional dan lainnya.
Kegiatan penyuluhan bahaya penyalahgunaan NAPZA bisa terlaksana atas kesadaran pihak SMAN 67 Jakarta terhadap pentingnya bahaya narkoba bagi peserta didiknya.
RSKO Jakarta sangat terbuka atas permohonan Institusi Pendidikan baik sekolah maupun kampus untuk memberikan penyuluhan kesehatan menyangkut bahaya narkoba kepada siswa didik mereka. Institusi pendidikan dapat menghubungi melalui Direct Massage (DM) Instagram PKRS dan Pemasaran RSKO Jakarta (DI SINI)
Untuk itu RSKO Jakarta melibatkan tim Penyuluh Kesehatan sebanyak 5 orang dari unsur Dokter, Penyuluh Kesmas, dan Pengelola Penggerak Peran Serta Masyarakat.
drg. Imelda Kusumaningrum, saat penyuluhan mewanti-wanti agar peserta didik untuk tidak pernah mencoba-coba menggunakan NAPZA /Narkoba
Anak-anak usia sekolah antara 14-18 tahun merupakan usia rawan terpengaruh kepada perilaku penyalahgunaan NAPZA. Masa remaja adalah masa dimana ingin mengetahui sesuatu hal yang baru, baik yang berdampak baik atau buruk bagi dirinya.
Penyuluhan kesehatan bahaya penyalahgunaan NAPZA lebih dititikberatkan kepada mengenal dan menjauhi penyalahgunaan NAPZA. Diksi 'NAPZA' memang belum begitu populer dibandingkan dengan Narkoba. Karena itu, drg.Imelda kata 'NAPZA' diperkenalkan kepada siswa-siswi ini.
NAPZA Istilah yang dipakai di dunia ialah Drugs/Substance. Bila zat ini masuk dalam tubuh manusia, akan menimbulkan pengaruh pada kerja otak.
Penyuluhan ini disesuikan dengan umur dari audiens nya yaitu siswa-siswi yang baru memasuki tingkat pendidikan SMAN. Karena usia-usia tersebut bagaikan spons yang menyerap informasi secara langsung dimana mereka belum dapat menganalisis informasi secara tepat.
Dampak buruk dari NAPZA / Narkoba memiliki daya adiksi (ketagihan), daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat kuat, sehingga menyebabkan pemakai narkoba tidak dapat lepas dari pemakainya.
Salah-satu penyalahgunaan NAPZA Â yaitu pemakaian melalui hisapan. Dampak zat ini dapat menimbulkan kerusakan paru karena iritasi jalan pernafasan.
Namun yang jauh lebih serius adalah kerusakan akibat pemakaian melalui jarum suntik yaitu overdosis dapat berisiko kematian, tertular infeksi hepatitis, endokarditis, bahkan beresiko terkena HIV/AIDS.
Jenis NAPZA menurut efeknya terdiri dari depresan, stimulan, dan halusinogen. Efek dari depresan yakni memperlambat aktivitas pada susunan syaraf pusat, membuat orang lebih santai tapi jadi kurang sadar dengan sekelilingnya. Beberapa depresan contohnya Alkohol, Valium, kodein, heroin, opium, morfin, dsb.
Stimulan dapat meningkatkan aktivitas pada susunan saraf pusat (pemompaan darah semakin cepat, detak jantung dan nafas meningkat, dsb.), mempercepat proses mental, dan membuat orang selalu waspada. Beberapa stimulan yaitu nikotin, amfetamin dan sejenisnya, kokain, dsb.
Halusinogen mengubah dan menyebabkan distorsi tentang persepsi, kondisi pikiran, dan lingkungan, distorsi itu menyebabkan penggunanya melihat atau mendengar sesuatu sangat berbeda dari sebenarnya (atau sebenarnya tidak ada). Beberapa halusinogen yaitu Lysergic Acid Diethylamine (LSD), jamur "ajaib", Ganja, Meskalin, dsb.
Ada beberapa alasan kenapa individu menggunakan NAPZA seperti mencoba -- coba sesutu yang baru karena rasa ingin tahu, tekanan lingkungan karena ingin diterima kelompoknya, tuntutan pekerjaan dan adiksi.
Nah untuk itu ada beberapa kiat-kiat menghindari penyalahgunaan NAPZA agar tidak mencoba-coba dengan meyakinkan diri Anda bahwa anda tidak membutuhkan NAPZA / Narkoba, batasi pergaulan intensif dengan kelompok pengguna NAPZA, dan hindari ketergantungan (dalam relasi sosial) terhadap pengguna NAPZA. (AM)
-------------------------------
Salam hangat
PKRS dan Pemasaran RSKO Jakarta
Instagram @pkrs_rsko web rsko-jakarta.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H