Secara psikologis di awal dirinya ditugaskan disana rasa khawatir pun datang. Ternyata yang ia rasakan dirasakan oleh yang lain juga termasuk para pasien.
Dirinya diawal belum memahami penyakit Covid-19 ini spesifikasi seperti apa ? keilmuan dirinya menyangkut Covid-19 ini masih sangat terbatas.
Bahkan dirinya harus menghadapi kondisi kecemasan pasien, apalagi para pasien yang baru datang. Ada cerita dari pasien bahwa dirinya disebut telah meninggal oleh para tetangga rumahnya.
Selain pasien yang cemas, para Nakes disana juga harus mampu memberi support mental bagi pasien yang putus asa
Pria berambut belah tengah ini mengucap Alhamdulillah banyaklah pasien sembuh di beberapa minggu terakhir dibandingkan dengan minggu pertama dirinya bertugas. Ia sedih karena setiap dinas pasti ada salah satu pasien itu ada yang meninggal. Tetapi lebih banyak yang mengalami perbaikan.
Ia sangat takut alat pelindung diri itu bocor sehingga dirinya terkena paparan / tertular. Untuk membasmi paparan virus yang menempel di APD setelah selasai bertugas di ruang perawatan dilakukan sterlisasi di ruang isolasi khusus.
Masuk ke ruang perawatan tubuh harus kering sedangkan pada saat keluar ruangan dan kemudian membuka Hazmat yang terjadi keringat bercucuran sampai ke bagian bokong. Menggunakan hazmat bagaikan mandi sauna, tenggorokan menjadi kering dan timbulnya rasa lapar. Bernafas dengan APD lengkap terbilang sulit, karena masker pun berlapis-lapis.
Dua minggu terakhir dirinya sudah mulai beradaptasi, dan merasakan senang ketika melihat ada pasien yang sembuh. Rasa senang yang mampu meningkatkan imunitas kami, karena menghindari stress.
Sebagai tenaga Kesehatan yang diperbantukan dari RSKO Jakarta ke RSPI Sulianti Saroso, Herry dan kedua perawat lainnya mendapatkan fasilitas yang sama dengan Nakes Covid-19 lainnya.
Fasilitas yang diberikan oleh RSPI Sulianti Saroso dari penginapan di hotel, Â laundry, komsumsi selama bertugas, dan transportasi. Sebelum kita masuk ke ruangan isolasi para Nakes diberikan sarapan.