Pengiriman 3 orang Nakes ini merupakan gelombang pertama dari RSKO Jakarta. Adapun 3 Perawat tersebut Herry Sasmito Aji, Terays Indriasti, Bunga Puteri Permata Sari yang bertugas dilayanan Rawat Inap Komplikasi dan Rawat Inap Napza.
Mereka bertiga terpilih bertugas di RSPI Sulianti Saroso melalui penyaringan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh manajemen RSKO Jakarta.
Tulisan ini merupakan cerita dari salah-satu dari tiga Perawat yang ditugaskan di RSPI Sulianti Saroso yaitu Herry Sasmito Adji, AMD.Kep (Perawat). Bagaimana dirinya menjalani tugasnya di rumah sakit khusus infeksi tersebut.
Herry bercerita bahwa dirinya bertugas di Ruang Mawar yang merupakan ruangan isolasi yang ketat dan khusus dimana saat ini menangani pasien positif Covid-19 dan PDP yang mengalami perburukan.
Dirinya menerima dirinya ditugaskan di ruang isolasi perawatan Covid-19 ini. Sebagai seorang Perawat terdapat beberapa asuhan keperawatan yang dilaksanakan di sana, seperti merawat pasien secara total care.
Ia menggambarkan bahwa pasien disana betul-betul tidak beranjak dari tempat tidur dan apa yang dibutuhkan pasien maka akan dibantu oleh tenaga medis baik dokter, perawat ataupun tenaga kesehatan lainnya.
Bahkan para Nakes membantu memindahkan posisi tubuh ditempat tidur agar pasien mendapatkan posisi yang nyaman karena para pasien bernafas pun masih lemah.
Pengalaman baru didapatkan Herry yang terbiasa menangani pasien komplikasi jiwa, fisik dan NAPZA/Narkoba di RSKO Jakarta. Disana para perawat harus mampu melakukan tindakan invasif seperti mengambil darah. Pada kondisi tertentu apabila tenaga laboratorium yang mengambil darah akan kurang efisien.
Dirinya merasa aman saat memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19 disana. Design ruangan membuat sirkulasi udara tidak tercampur antara ruangan satu dengan yang lainnya.
"Pada saat di RSPI Sulianti Saroso kita (Para Nakes yang bertugas) bisa merasa aman karena semuanya ada Standart Operasional Prosedure (SOP) dan pelaksanaannya sesuai kebutuhan pasien Covid-19," ungkap Herry
Herry merasa kasihan kepada pasien Covid-19, karena ketika sudah memasuki area pelayanan rumah sakit mereka sudah tidak bisa lagi dijenguk oleh keluarga. Para pasien hanya diperkenankan membawa gadget / smartphone untuk berkomunikasi dengan keluarga.