Sinar-X itu adalah salah satu bentuk radiasi, maka akan sama dengan bentuk radiasi lainnya selain memiliki manfaat, radiasi sinar-X juga memiliki potensi risiko bahaya. Â Diagnostik dengan sinar-X harus diupayakan memperoleh manfaat yang besar dengan menekan potensi risiko yang serendah-rendahnya.
Sinar-X dapat merusak sel-sel ditubuh, yang meningkatkan potensi risiko kanker. Peningkatan risiko radiasi sangat erat dengan prosedur penggunaan sinar-X dan banyaknya jumlah pemeriksaan dengan sinar-X.
Jadi sama dengan prinsip dengan terpapar sinar matahari, semakin lama terpapar akan berpotensi meningkatkan risiko bagi kesehatan.
Apakah Radiasi Sinar-X dapat dikendalikan?
Jadi jangan takut dengan Radiasi sinar-X, karena radiasi ini dapat dikendalikan meskipun tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi radiasi dapat diukur dan diidentifikasi.Â
Untuk mengidentifikasi besar kecilnya radiasi digunakan besaran "dosis radiasi" dalam satuan miliSievert (mSv). Setiap pemeriksaan pasien menggunakan radiasi sinar-X harus dapat diketahui perkiraan nilai dosis yang diterima pasien.
Jika nilai dosis radiasi diketahui maka untuk mengendalikan dosis menjadi optimum dapat dilakukan. Maksud dari optimum adalah sesuai yang dibutuhkan pasien untuk diagnostik sehingga potensi risiko pasien memperoleh dosis radiasi yang tidak perlu akan dapat dihindari.
Setiap pemeriksaan menggunakan sinar-X memberikan dosis radiasi pada pasien yang berbeda-beda tergantung pada jenis sinar-X yang digunakan (radiografi, fluoroskopi ataupun CT Scan), pengulangan pemeriksaan, dan lamanya pemeriksaan.
--------------
Blogpost ini diupload oleh Instalasi Humas dan PKRS RSKO Jakarta
Narasumber    : Iskandar Zuarsyah, AMR ( Radiografer )