Mohon tunggu...
PKRS RSKO
PKRS RSKO Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Akun PKRS Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta

Akun Resmi PKRS Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. One Stop Service Layanan Pengobatan dan Pemulihan Penyalahgunaan NAPZA / Narkoba dan kesehatan lainnya. Web : www.rsko-jakarta.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kok Bisa Bebas Bakteri dan Virus! Yuks Kenalan Manajemen Laundry Rumah Sakit

20 Februari 2020   13:17 Diperbarui: 20 Februari 2020   15:48 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Manajemen Loundry Rumah Sakit begitu penting agar linen rumah sakit aman dari bakteri dan virus I Sumber Foto : dokpri

Hingga kini belum semua rumah sakit di Indonesia memiliki manajemen laundry yang terstandar, walaupun manajemen laundry menjadi prasayarat agar Rumah Sakit memperoleh Akreditasi Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).

Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi dan Binatu RSKO Jakarta, Mohammad Arief Hidayat, S.Kep, RN, menyatakan sering kali keluhan pasien di Indonesia tak terkait pelayanan medis. Apalagi kini banyak warga Indonesia yang berobat di luar negeri sehingga memiliki referensi khusus untuk pelayanan baik medis maupun non medis.

Bahkan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia ( PERSI ) mendorong kesadaran pengelola rumah sakit untuk memiliki manajemen laundry yang benar sesuai standart yang diberlakukan Pemerintah dan KARS.

Selama ini laundry masih dipandang sebagai hal yang tidak terlalu penting. Bahkan lokasi dan peralatannya sering kali kurang diperhatikan oleh manajemen rumah sakit. Padahal linen merupakan salah satu materi yang dipakai berulang kali di rumah sakit sehingga tanpa manajemen laundry yang benar, memungkinkan terjadinya wabah infeksi kuman pathogen.

Sebenarnya aturan tentang Pengelolaan Tempat Pencucian Linen (Laundry) Rumah Sakit telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, namun belum semua rumah sakit mampu memenuhinya.

Bahkan PERSI mengimbau agar setiap rumah sakit harus memiliki laundry terstandar, atau melakukan outsource dengan monitoring ketat kepada penyedia laundry di luar rumah sakit. Aturan mengenai laundry terstandar diatur dalam ketentuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan  RI dan diadopsi oleh KARS sebagai syarat proses akreditasi rumah sakit.

Melihat hal tersebut rumah sakit perlu memiliki komitmen dan kemampuan menganalisa kebutuhan laundry rumah sakit masing-masing serta mempunyai kompetensi untuk mengerti proses terutama dalam hal menjaga mutu hasil.

Deskripsi : Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi dan Binatu RSKO Jakarta, Mohammad Arief Hidayat, S.Kep, RN I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi dan Binatu RSKO Jakarta, Mohammad Arief Hidayat, S.Kep, RN I Sumber Foto : dokpri
Arief acapkali mengunjungi berbagai jenis rumah sakit di Indonesia dan menemukan masih ada beberapa Rumah Sakit yang tidak memiliki mesin laundry standar RS atau kadang melakukan outsource ke laundry yang tidak punya mesin laundry standar RS.

Namun, Outsource Loundry rumah sakit diperkenankan dengan monitoring ketat kepada penyedia laundry di luar rumah sakit. Contohnya, Instalasi Pusat Sterlisasi dan Binatu RSKO Jakarta pun telah mendapatkan permintaan kerjasama Rumah Sakit sekitar untuk layanan sterlisasi suhu rendah dan kemungkinan kerjasama loundry rumah sakit yang belum memenuhi standart Rumah Sakit.

Kenapa banyak rumah sakit yang belum bisa memenuhi standart layanan laundry rumah sakit ? karena biaya investasi yang tinggi tetapi layanan ini bukan unit revenue center (unit penghasil).

Untuk investasi membuat loundy rumah sakit sesuai standart KARS bila dihitung, biaya pembelian mesin laundry berbagai jenis (washer non infection, washer infeksius / barrier double door, tumble dryer, flat ironer, steam iron, domestic iron) sekitar 2 s/d 3 milyar, belum termasuk biaya perawatan, biaya bahan habis pakai dan modifikasi bangunan. Bisa jadi biaya totalnya dapat menyentuh 5 s/d 6 milyar

Adapun implementasi standar laundry Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta  dalam memenuhi standart KARS dapat tercermin dari tahapan layanan yang secara terinci dimulai dari fase collecting atau pengambilan linen kotor dari ruangan perawatan, dimana sasaran mutu pada fase ini adalah ketepatan identifikasi jumlah, jenis dan kategori infeksius dan noninfeksius. Tahap berikutnya fase sorting dimana Linen dipisahkan antara yang infeksius dengan yang non infeksius.

Laundry Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) memiliki 2 (dua) layout ruangan pencucian ; ruang pencucian infeksius dan noninfeksius yang menggunakan sistem tekanan negatif . Sasaran mutu pada tahap ini adalah membersihkan linen dari noda bioburden maupun kuman.

Untuk itu kenapa proses pencucian menggunakan standar tinggi dimulai dari pencucian secara termal dengan suhu antara 50 sampai dengan 90 derajat Celcius dilanjutkan dengan pencucian secara kimia yang secara berurutan mulai dari desinfektan, deterjen, bleach tergantung kebutuhan untuk warna menggunakan Oxy Bleach dan untuk linen putih menggunakan klorin Bleach, softener, dan neutralizer untuk mengembalikan PH linen .

Akhir dari proses pencucian adalah pembilasan untuk menghilangkan sisa-sisa kimia yang masih melekat. Sasaran mutu pada tahap ini adalah linen bersih bebas noda dan bebas bau.

Setelah pembilasan kemudian pengeringan yang dikeringkan dengan mesin dryer dengan suhu antara 60 sampai dengan 90 derajat Celcius. Sasaran mutu pada tahap ini adalah linen kering secara merata pada seluruh bagiannya.

Tahap selanjutnya adalah menyetrika linen menggunakan flat roll ironer, steam Iron, domestik Iron. Sasaran mutu pada tahap ini adalah lipatan linen rapi dan licin.

Kemudian dilanjutkan dengan packing linen bersih yang ditutup dengan tahap distribusi atau storage linen bersih tersebut. dengan pengemasan yang baik parfum pada linen bersih dapat bertahan hingga 1 X 24 jam.

Dari ke seluruh tahapan di atas dapat kita simpulkan bahwa pengelolaan linen di RSKO Jakarta sangat berbeda dengan pengelolaan linen di laundry komersial maupun di hotel.

Filosofi dan tugas pokok unit laundry rumah sakit pada area komersial sangat berbeda dengan industri laundry rumah tangga, karena memiliki tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan pengelolaan linen bersih bebas dari kuman dan sumber-sumber infeksi.

Infeksi yang dihadapi di RSKO Jakarta sebagai rumah sakit yang melayani pasien pecandu narkoba seperti ; HIV, TBC, Toksoplasma, kriptokokus, pseudomonas, herpes, cacar, virus flu, hepatitis, dll.

Menimbang bahwa investasi untuk membangun laundry berstandar yang baik di rumah sakit mencapai nilai miliaran rupiah, dan biaya operasional yang besar, hal ini menjadi faktor penguat kenapa RSKO Jakarta sebagai rumah sakit pemerintah menerima kerja sama pengelolaan linen bersih dari klinik maupun rumah sakit di sekitar RSKO Jakarta. 

Jika RS / Klinik ini ingin memperoleh Akreditasi Paripurna (bintang 5) dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien, Manajemen Linen salah-satu point penting.

Pada tanggal 18 Februari 2020, RSKO Jakarta telah menerima sertifikat Akreditasi Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah sakit (KARS) kepada Direktur Utama RSKO Jakarta, dr.Azhar Jaya, SKM, MARS. Salah-satu penilaian Akreditasi Rumah Sakit di Pokja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ialah manajemen laundry.

Menurut Arief, sejatinya pencucian linen domestik / rumah tangga dapat dikelola oleh manajemen loundry rumah sakit. Alasannya karena laundry rumah sakit memberikan standart dengan jaminan yang baik bagi linen yang digunakan anggota keluarga termasuk anak-anak, tentunya tidak mungkin tercapai di laundry-laundry komersial.

Dari segi standart keamanan, standart proses, dan target output linen bersih bebas bakteri. Ketika rumah sakit menggunakan manajemen laundry sesuai standart tidak perlu ditakutkan bakteri / virus dari pasien akan terpapar ke linen rumah tangga, contohnya RSKO Jakarta telah menyiapkan program khusus disinfeksi chamber mesin pencuci untuk memutus resiko transmisi kuman dari proses pencucian satu ke yang lainnya.

-------------------------------------------------

Narasumber : Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi dan Binatu, Mohammad Arief Hidayat, S.Kep. RN

Blogpost ini diupload oleh Instalasi Humas dan PKRS RSKO Jakarta

Terima kasih, Salam Hangat RSKO Jakarta
Facebook (DISINI) - Twitter ( DISINI) - Instagram (DISINI) - Web (DISINI)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun