Mohon tunggu...
PKRS RSKO
PKRS RSKO Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Akun PKRS Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta

Akun Resmi PKRS Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. One Stop Service Layanan Pengobatan dan Pemulihan Penyalahgunaan NAPZA / Narkoba dan kesehatan lainnya. Web : www.rsko-jakarta.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rehabilitasi Narkoba Bukan Penjara, Saatnya Mengetahui Program dan Fasilitasnya

18 Februari 2020   11:37 Diperbarui: 18 Februari 2020   11:30 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Pemulihan bagi Para Pecandu Narkoba

Pecandu narkoba ketika pertama kali masuk Instalasi MPE dan Rehabilitasi Napza akan melalui proses detoksifikasi di unit MPE, paling lama 14 hari atau sesuai evaluasi tim medis. Proses ini merupakan tindakan medis kepada pasien untuk menghilangkan keadaan putus zatnya. Kalau orang awam menyebutnya dengan nama sakau.

Setelah proses detoksifikasi, kemudian akan dilakukan proses rehabilitasi sosial dan psikososial. Namun tidak semua pasien dari Unit MPE melanjutkan ke Unit Rehabilitasi Napza, ada pula yang menjalani Rawat Jalan.

Nantinya pasien yang menjalani perawatan di Unit Rehabilitasi Napza berkisar 3 sampai dengan 6 bulan, tergantung evaluasi medis dan sosial dari tim. Namun bila pasien merupakan titipan kepolisian, kejaksaan atau putusan pengadilan, waktu perawatan tergantung dari keputusan dari penegak hukum dan pengadilan.

Pada proses rehabilitasi narkoba, para pecandu akan dilakukan intervensi perilaku menggunakan konsep Thereupatic Community berbasis Rumah Sakit, yaitu konsep psikososial dan medis agar mereka pulih dari perilaku mencandu narkoba atau psikotropika. Pada proses ini, pasien sudah tidak melakukan terapi obat, kecuali pasien memiliki diagnosis penyakit dan mengalami gangguan kejiwaan.

Pada proses ini memang aktivitas para pasien dibuat ketat dari waktu subuh sampai malam hari. Dari pembelajaran, kelas religius, ishoma, olahraga, aktivitas kebersihan lingkungan, dan pelajaran dari kalangan profesional. Ketatnya aktivitas merupakan bagian terapi dan agar mereka tidak terlalu sering berpikir / halusinasi menggunakan zat terlarang lagi.

 ----------------------------------

Penulis : Andri Mastiyanto SKM (Penyuluh Kesehatan)

Terima kasih, Salam Hangat RSKO Jakarta
Facebook (DISINI) - Twitter ( DISINI) - Instagram (DISINI) - Web (DISINI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun