Sesuai dengan manfaatnya, kartu-kartu tersebut digunakan untuk menstimulasi orang yang melihatnya sehingga mereka dapat memperkaya dan memperluas sudut pandangnya serta menggali informasi yang dimilikinya, baik informasi yang disadari maupun yang kurang disadari sehingga diharapkan akan memunculkan insight (pemahaman) dari dalam dirinya. Insight yang muncul dari dalam diri diharapkan akan menetap lebih lama dalam pikirannya, sehingga suatu saat jika dibutuhkan akan teringat kembali.
Terdapat  tiga topik yang di bahas selama poses konseling kali ini, yaitu memahami kondisi diri saat ini, mengenali hambatan baik dari dalam maupun dari luar diri yang dapat menjadi pemicu terjadinya relaps (kambuh) serta mengenali kekuatan atau support system yang dimiliki baik dari dalam maupun dari luar diri yang dapat menjadi benteng atau suplemen sehingga tidak mudah terjebak kembali dalam aktivitas penyalahgunaan narkoba.
Hal yang pertama kali dilakukan dalam proses konseling kelompok dengan pendekatan Points Of You adalah "pause" yaitu pasien diminta berdiam diri sejenak selama sekitar 4-7 menit dengan diiringi musik. Pada sesi "Pause" ini pasien dipersilahkan untuk melakukan instrospeksi diri atau kontemplasi, melakukan self talk misalnya menanyakan kepada diri sendiri bagaimana kabar nya selama ini, atau pun sekedar untuk menikmati momen istirahat juga boleh. Sesi pertama ini bertujuan untuk mengumpulkan energi kembali sehingga dapat lebih siap dan fokus untuk mengikuti konseling kelompok hingga selesai.
Selanjutnya masing-masing pasien diminta untuk mengambil 3 buah kartu. Kartu pertama adalah yang menggambarkan kondisinya sekarang, terkait bagaimana perasaan dan pikirannya saat ini mengingat mereka sudah berada di fase terakhir dalam proses pemulihan di RSKO. Apakah mereka merasa sudah memiliki bekal yang cukup untuk bisa kembali ke masyarakat atau jika belum, bekal apa lagi yang mereka butuhkan.
Kartu kedua, yaitu menggambarkan tentang hal-hal yang dapat menjadi penghambat dirinya dalam menjaga kondisi pulih (clean and sober). Saat berada pada situasi seperti apa yang bisa menjadi pemicu terjadinya relaps. Sedangkan kartu ketiga adalah kartu yang menggambarkan tentang kekuatan, kelebihan maupun support system yang dimiliki. Selanjutnya adalah mereka diminta untuk mengemukakan hal-hal apa saja yang dapat mereka lakukan kedepannya setelah keluar dari RSKO.
Beberapa contoh Insight yang didapati oleh residen adalah sebagai berikut:
- Tn. Ni menceritakan kartu 1 yang dimilikinya menggambarkan dirinya saat ini sebagai seorang yang berkali-kali telah melakukan kesalahan dan tidak memiliki cinta, sehingga perilaku yang muncul saat berinteraksi dengan orang lain pun tanpa cinta.
- Tn. S menjelaskan kartu 2 nya yaitu menggambarkan kesepian dan kesepian adalah salah satu kelemahannya atau hal yang dapat menjadi pemicu dirinya untuk relaps. Sehingga dirinya merasa tidak  nyaman pada saat sedang sendirian.
- Dari kartu 3 miliknya, Tn A menemukan insight bahwa menjalin komunikasi dengan istri dan keluarga adalah suatu kegiatan yang dapat menjadi benteng bagi dirinya untuk terhindar dari relaps, sehingga ia akan mencoba untuk selalu menjalin komunikasi dengan orang-orang terdekatnya.
- Tn. Na pun menceritakan kartu  ke 3 miliknya sebagai sesuatu yang menyadarkan bahwa support system yang paling berharga yang selama ini selalu membantunya dan tidak pernah menyerah kepada dirinya meskipun dirinya sudah bolak-balik masuk rehab adalah keluarga (orangtua). Tanpa orangtua entah apa yang mungkin terjadi padanya.
Tidak ada salah dan benar dalam setiap hal yang diutarakan oleh pasien karena semua itu muncul dari sudut pandang pribadi masing-masing yang dipengaruhi oleh pengalaman dan proses belajarnya di masa lalu. Bahkan insight yang didapat dari satu pasien dapat bermakna pula bagi pasien yang lain, sehingga setiap pasien bisa saling belajar dan mendapatkan manfaat antara satu dengan lainnya.
Kesan yang didapat selama proses konseling kelompok adalah, pasien dapat menjalani kegiatan yang berlangsung sekitar hampir 2 jam tersebut dengan santai, penuh keakraban tanpa ada perasaan tertekan dan yang terpenting adalah mendapatkan insight serta menemukan tujuan individualnya tentang hal-hal apa saja yang dapat mereka lakukan selanjutnya, terutama setelah mereka menyelesaikan program rehabilitasi narkoba di RSKO Jakarta.
_________________________________________________
Penulis: Dian Fatmawati M.Psi., Psikolog
Mari selamatkan generasi, Salam hangat RSKO Jakarta