Jakarta (10/7/2019) - Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta, rabu, 10 Juli 2019 masih dalam rangka menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang dirayakan setiap 26 Juni menyelenggarakan seminar kesehatan bagi para pendidik berprofesi guru Bimbingan Konseling (BP).
Kegiatan ini diselenggarakan pada pukul 08.00 wib di ruang konfrensi yang terletak di lantai 2, gedung A RSKO Jakarta. Seminar kesehatan dihadiri oleh para pendidik/guru dari sekolah-sekolah yang berada disekitar RSKO Jakarta di Jalan Lapangan Tembak Cibubur, Jalan Raya Bogor, Ciracas, dan Cijantung, Jakarta Timur.
Sebanyak 35 (tiga puluh lima) pendidik dari 35 sekolah (SMP dan SMU) hadir untuk menerima edukasi dari para tenaga kesehatan RSKO Jakarta yang professional dibidangnya. Tema dari HANI 2019 yang dilaksanakan di RSKO Jakarta ialah Millenial Style Without Drugs.
Sebelumnya, pada hari minggu, 3 Juli 2019, RSKO Jakarta ikut terlibat dalam kegiatan Car Free Day (CFD) di FX Sudirman yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta. Lokasi stand RSKO Jakarta bersebelahan persis dengan kawasan Gelora Bung Karno.
Kegiatan CFD tersebut juga dalam rangka memperingati HANI 2019. RSKO Jakarta meramaikan CFD dengan mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan Napza/Narkoba/Narkotika sekaligus pemeriksaan kesehatan gratis dan games edukasi menyangkut RSKO Jakarta.
Acara seminar kesehatan ini dibuka oleh Direktur Utama RSKO Jakarta, dr.Azhar Jaya,SKM, MARS. Beliau berharap para pendidik / guru Bimbingan Konseling (BK) yang hadir dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi peserta didik nya tentang penyalahgunaan Napza/Narkoba.
Menurut Dirut RSKO Jakarta kenapa mengundang Bapak/ibu guru BP karena merupakan sosok-sosok penting dalam mensukseskan para pelajar dalam perjalanan hidupnya kedepan. Para Guru BP dibekali kemampuan mengawasi perkembangan seorang anak, mengenali siswa, dan mereka berhadapan dengan siswa yang mengalami masalah, itu istimewanya.
Semakin dini memperkenalkan informasi penyalahgunaan NAPZA/Narkoba semakin baik, dan sebaiknya dilakukan secara berkala. Agar tidak membosankan materi yang diberikan merupakan materi yang belum pernah mereka lihat sebelumnya (baru) dan berbeda.
Untuk mendapatkan materi penyalahgunaan NAPZA/Narkoba dapat download di youtube channel instansi pemerintah yang menangani masalah NAPZA agar tidak membosankan. Generasi milenial merupakan generasi yang lebih senang ketika mencari informasi dengan melihat gadget.
Generasi X seperti saya (Dirut RSKO Jakarta) suka keteraturan, sedangkan generasi milenial mereka suka kebebasan. Untuk itu seringlah melakukan percakapan yang berkelanjutan karena dapat mengurangi 42 % resiko penyalahgunaan Napza.
Pihak sekolah harus sering update berita menyangkut penyalahgunaan NAPZA, karena Narkoba saat ini bentuk dan bahannya berubah-ubah (jenis baru). Mendapatkan informasi terbaru tentang NAPZA bagi pendidik itu sangat penting.
Ada baiknya sekolah sudah mulai menyusun rencana kegiatan penyuluhan kesehatan bidang NAPZA. Pihak sekolah dapat mengirimkan surat permohonan penyuluhan kesehatan NAPZA kepada RSKO Jakarta.
RSKO Jakarta akan memproses pengajuan penyuluhan kesehatan menyangkut penyalahgunaan Napza/Narkoba dan akan mengirim tim Promosi Kesehatan ke Sekolah Bapak/Ibu sekalian. Pihak sekolah juga dapat melakukan kerjasama (MoU) dengan RSKO Jakarta untuk melakukan pemeriksaan NAPZA / Narkoba.
Dalam kata penutupnya dr.Azhar menyampaikan bahwa masalah NAPZA merupakan masalah bersama, untuk itu kita harus berkerjasama antara fasilitas kesehatan (RSKO Jakarta) dan dunia pendidikan.
Salah satu staff  Konselor Adiksi Unit Rehabilitasi NAPZA/Narkoba, Chandra Adi Wibowo memberikan pengalamannya sebagai mantan pecandu yang kini mampu pulih dan dapat berkerja kembali. Ia memberikan testimoni bagaimana dahulu dirinya jatuh ke dunia kelam Narkoba disaat dirinya menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 3 (tiga). Ia kemudian dapat pulih setelah melalui tahapan rehabilitasi NAPZA/Narkoba.
Chandra memberi gambaran  "Dalam menjaga pemulihan tidak hanya cukup niat, sebaiknya keluarga membawa pecandu narkoba untuk di rehabilitasi Napza / Narkoba. Di unit ini akan diberikan life skill dan latihan menjaga pemulihan" ungkapnya (AM/RSKO)
________________________________________
Terima kasih, Salam Hangat RSKO Jakarta
Facebook (DISINI) - Twitter ( DISINI) - Instagram (DISINI) - Web (DISINI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H