RSKO Jakarta berada di kawasan Jalan jendral Sudirman karena bagi warga Jabodetabek CFD merupakan kegiatan mengisi libur akhir pekan. Kegiatan ini bagi warga merupakan waktu yang acapkali digunakan untuk melepaskan penat bersama keluarga atau teman-teman, jadi merupakan waktu yang tepat mengedukasi masyarakat.
Hari bebas kendaraan bermotor atau Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman-Thamrin di ikuti warga dengan kegiatan berolahraga. Warga yang beraktifitas di kawasan CFD sudah terlihat ramai sebelum matahari terbit. Warga DKI yang terlihat berada di area CFD melakukan olahraga mulai jalan kaki hingga naik sepeda.
Banyak kegiatan seru yang dapat dilakukan pada acara car free day. Kita dapat berolahraga di tengah kota, berkumpul bersama keluarga hingga melihat banyak event seru yang diadakan.Â
Salah-satu nya yang dilakukan oleh RSKO Jakarta dan GIAN dengan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional dan ULTAH GIAN ke 2 di FX Sudirman, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan.
Baca Juga : Car Free Day Menjadi Lokasi RSKO Jakarta Peringati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019
Tanpa disadari, Car Free Day juga bisa menjadi sebuah wadah untuk menyatukan segala perbedaan mulai dari umur, golongan, agama, warna kulit dan masih banyak lainnya.Â
Bahkan di CFD, kita bisa berinteraksi dengan banyak institusi, brand, komunitas-komunitas bahkan tempat menyuarakan aspirasi masyarakat. Beberapa masyarakat urban pun menjadikan hari bebas kendaraan ini sebagai sarana meningkatkan kualitas kesehatan.Â
RSKO Jakarta hadir di CFD demi mengenalkan Bahaya Narkoba bagi masyarakat yang datang dan menikmati event mingguan ini. Narkoba merupakan ancaman bangsa karena Indonesia masih ditetapkan dalam kondisi Darurat Narkoba sejak 1971.Â
Kondisi Indonesia darurat narkoba sudah ditetapkan semenjak pemerintahan Presiden Indonesia ke 2 yakni Bapak Soeharto. Kemudian Presiden RI Joko Widodo pun masih menetapkan Indonesia Darurat Narkoba sampai saat ini.
Berdasarkan Survei dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan 2,3 juta pelajar atau mahasiswa di Indonesia pernah mengonsumsi narkotika.Â
Angka itu setara dengan 3,2 persen dari populasi kelompok tersebut. Karena nya kaum milenial menjadi target promosi dan prevensi penyalahgunaan Napza/Narkoba oleh RSKO Jakarta.