Therapy lainnya dengan membuat surat, salah-satunya membuat surat lamaran pekerjaan walaupun sudah dalam bentuk format khusus. Adapula seni berkebun, tapi tidak hanya nyangkul-nyangkul tanah, dan penyemaian yang penuh dengan peluh. RSKO jakarta memiliki keterbatasan lahan, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian, keterbasan jumlah tenaga yang mendampingi seni berkebun untuk itu lahirnya sebuah solusi dengan memperkenalkan seni berkebun hidroponik.Â
Jadi seni dalam therapy lebih luas mencakup apa saja sesuai kondisi pasien dan institusinya. Therapy yang dilaksanakan di Instalasi MPE & Rehabilitasi, merupakan dasar art therapy sehingga ada pertanyaan Kenapa ?... karena disitu pekerja sosial berperan dengan berusaha menggali ekspresi para pasien jiwa yang tadinya males-malesan bisa menjadi lebih bahagia, sumringah dan mampu tertawa terbahak-bahak dengan berbagai macam seni terapi yang diberikan. Â
Seperti misalnya dengan motede permainan, dengan seni bermain yang diberikan kepada pasien di Special Program bagsal Rehabilitasi Napza itu bukannya sekedar  main-main tapi main yang bukan main-main. Artinya permainan yang diberikan penuh dengan makna ada valuenya yang dituju. Diantara therapy dengan senam otak untuk mengaktifkan otak kiri dan otak kanan.
Awalnya ada pasien yang agak susah mengikuti, memang tergantung ringan dan derita yang mereka alami. Rata-rata agak susah di awal kegiatan therapy, bila sering dilatih akan menjadi lancar. Salah-satu diantaranya diantaranya therapy dengan seni lukis menggunakan teknik narasi dengan bercerita / berdongeng.
Acapkali sebelum melukis para pekerja sosial merangsang kegiatan therapy dengan bercerita. Bapak Agus pun mencontohkan bagaimana dia bercerita "jadi setiap manusia dalam hidup ini harus memiliki harapan dan impian. Kita harus punya harapan dan impian karena kalau kita tidak punya harapan dan impian sama saja kita mati. Kita akan selalu bergerak dan berusaha selama didalam diri kita masih punya harapan dan impian berarti ada usaha untuk meraih itu" ucapnya merangsang pasien jiwa bangsal Derawan dan special program bangsal Rehabilitasi Napza.
Kemudian bapak Agus menambahkan "Coba kalian tuangkan harapan-harapan dan impian-impian dalam sebuah lukisan" Â tambahnya.
Setelah menyampaikan itu, menurut pak Agus ada saja yang berucap bahwa tidak bisa melukis. Pekerja sosial akan mendorong para pasien itu untuk mencoba dengan berkata "tidak apa-apa, lukis apa saja harapan dan impian kamu. Lakukan saja apa yang kamu bisa lakukan" ucapan mendorong pasien untuk berbuat.
Dorongan dari para Pekerja Sosial dapat berujung memunculkan kreatifitas, mengeluarkan apa harapannya pasca masa perawatan selesai dan mimpinya kedepan setelah pulang ke rumah. Selain itu dorongan ini yang berdampak pasien jiwa mau berkreatifitas dapat meningkatkan kinerja otak kanan dan kiri lebih baik dari sebelumnya.
_________________
Penulis : Andri M
Narasumber : Agus Darmawan S.Sos