Banyak masyarakat berfikir bahwa pemeriksaan NAPZA dapat dilaksanakan untuk Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) saja. Sampel urine Pemeriksaan Napza melalui pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan bila ada permintaan tertulis/rujukan dengan melalui pengisian formulir atau surat legal lainnya.Â
Baca juga : Pendaftaran CPNS 2019, Persyaratan Syarat Umum dan Kesehatan
Pada surat permintaan pemeriksaan zat NAPZA dikenal dengan permintaan pemeriksaan skrining dan konfirmasi. Pemeriksaan skrining merupakan pemeriksaan zat NAPZA yang bertujuan memilah mana individu yang didalam tubuhnya benar-benar tidak terdeteksi NAPZA (negatif) dan mana individu didalam tubuhnya terdeteksi NAPZA (positif) atau derivate NAPZA (obat yang memberikan reaksi silang "positif")
Hasil posiif dari sampel urine bisa terdeteksi NAPZA dan bisa terdeteksi bukan NAPZA namun menyerupai NAPZA (false positif) untuk itu perlu konfirmasi dengan metode lain. Semua skrining pasti ada false positif, untuk itu tidak bisa dibilang karena alat laboratorium nya yang salah.Â
Jikalau hasil negatif, sampel urine tidak terdeteksi bukan berarti sampel urine tidak ada NAPZA. Bisa jadi ada NAPZA tapi tidak terdeteksi. Bisa jadi juga ada NAPZA tapi kadarnya rendah atau memang tidak ada NAPZA.Â
Untuk itu perlunya skrining test dengan cut off yang lebih rendah untuk kasus ada NAPZA namun tidak terdeteksi. Definisi cut off dapat kita misalkan dengan botol air minum di isi 500 ml terisi penuh sedangkan menggunakan botol air minum lain cukup di isi 400 ml sudah penuh. Kapasitas botol satu dengan yang lain berbeda sehingga beda dalam menentukan hasil penuh.
Nah apabila ada hasil positif, bagi orang yang diperiksa sampel urine nya tidak perlu cemas. Metode konfirmasi akan menjadi wasit dalam pemeriksaan NAPZA dengan metode GCMS.
Dengan metode GCMS ini akan bisa melihat lebih spesifik jenis NAPZA nya atau derivate NAPZA (obat yang memberikan reaksi 'silang positif'). Metode ini untuk penegasan kepada orang yang melakukan pemeriksaan NAPZA apakah dirinya memang pengguna NAPZA Â atau ada faktor lain seperti mengkomsumsi obat resep dokter, dll.
Jadi proses pemeriksaan NAPZA/Narkoba di Laboratorium RSKO Jakarta sangat berhati-hati dalam memutuskan apakah seseorang tersebut terdeteksi menggunakan NAPZA, dereviate NAPZA, atau tidak ada NAPZA didalam tubuhnya. Kesalahan dalam membuat keputusan bisa berakibat fatal. Dengan manajemen resiko yang baik, hal demikian akan terhindari.
Baca juga : CPNS Bingung Mendapatkan Surat Keterangan Bebas Narkoba ? RSKO Jakarta Tempatnya