"Do, lo yakin ini jalan yang bener?" tanya Fin, sembari menyipitkan matanya memandang jalan setapak yang tampak semakin sempit di hadapan mereka.
"Ya iyalah," jawab Aldo dengan nada yakin, meski dalam hati ia mulai ragu. "GPS nunjukin kita masih di jalur yang bener ke villa."
Keira, yang duduk di kursi belakang, menyandarkan tubuhnya ke depan. "Bro, kita udah dijalan tiga jam nih. Harusnya kita udah nyampe sejam yang lalu."
Aldo menggigit bibirnya, berusaha menenangkan diri. Ia tidak ingin teman-temannya tahu bahwa ia mulai panik. Perjalanan ini seharusnya menjadi awal dari liburan yang menyenangkan, bukan malah berubah menjadi petualangan yang membuat stres.
"Mending kita berhenti dulu deh, cek GPS lagi," usul Keira. "Siapa tau ada rute alternatif yang lebih cepet."
Aldo mengangguk setuju dan mulai memperlambat laju mobil. Ketika ia hendak menepikan kendaraan, tiba-tiba seekor rusa melompat ke tengah jalan. Aldo membanting setir ke kiri secara refleks, membuat mobil oleng dan nyaris keluar jalur.
"Sialan!" teriak Aldo, jantungnya berdegup kencang.
"Do! Aldo!" Suara Fin menariknya kembali ke realita. "Lo gapapa?"
Aldo mengerjapkan mata. "Iya… iya, gue oke," jawabnya dengan suara bergetar.
"Untung refleks lo cepet," kata Keira, masih terlihat kaget.