Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kamera Popup: Inovasi yang Ditinggalkan

7 Oktober 2024   19:14 Diperbarui: 24 November 2024   13:57 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun lalu, kamera pop-up sempat menjadi terobosan yang menarik perhatian dunia smartphone. Inovasi ini menawarkan tampilan layar penuh tanpa terganggu oleh notch atau punch-hole kamera, memberikan pengalaman visual yang maksimal bagi pengguna. Namun saat ini, nyaris tidak ada lagi produsen yang menggunakan teknologi tersebut.

Kekhawatiran akan ketahanan menjadi alasan utama ditinggalkannya teknologi ini. Mekanisme bergerak pada kamera pop-up lebih rentan mengalami kerusakan, terutama setelah pemakaian jangka panjang. Masalah bertambah ketika smartphone terpapar debu dan air, yang bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada komponen mekanik yang rumit ini.

Perkembangan teknologi turut berperan dalam kemunduran kamera pop-up. Hadirnya kamera bawah layar memberi alternatif yang lebih menjanjikan untuk mencapai tampilan layar penuh. Meski masih dalam tahap pengembangan, solusi tanpa komponen mekanik ini dianggap lebih sesuai dengan tuntutan masa depan. Produsen mulai mengalihkan fokus penelitian dan pengembangan mereka ke arah ini.

Aspek ekonomi juga menjadi pertimbangan penting bagi produsen smartphone. Desain dengan notch atau punch-hole terbukti jauh lebih ekonomis dibandingkan mekanisme pop-up yang kompleks. Penghematan biaya ini memungkinkan produsen untuk mengalokasikan dana mereka pada pengembangan fitur lain yang lebih diminati konsumen, seperti peningkatan kualitas kamera atau performa smartphone.

Tuntutan akan ketahanan air pada smartphone modern semakin tinggi, dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi desain kamera pop-up. Mekanisme bergerak ini menyulitkan proses mendapatkan sertifikasi IP, yang kini telah menjadi standar di kategori smartphone premium. Ditambah lagi dengan masalah kecepatan, waktu yang dibutuhkan mekanisme pop-up untuk mengeluarkan kamera dianggap terlalu lama di era sekarang yang mengutamakan kecepatan menangkap momen.

Hilangnya kamera pop-up dari pasar smartphone mencerminkan perubahan prioritas dalam industri ini. Meski sempat jadi terobosan yang menarik, nyatanya pasar lebih memilih pendekatan yang lebih praktis. Kini, produsen smartphone telah mengalihkan fokus mereka pada peningkatan kualitas kamera, ketahanan smartphone, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun