Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

Sebuah entitas.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menghilangnya Kamera Ultrawide di Smartphone Entry-Level hingga Mid-Range, Apa yang Terjadi?

6 Oktober 2024   21:20 Diperbarui: 6 Oktober 2024   21:32 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Belakangan ini, semakin jarang kita menemukan smartphone mid-range yang berharga antara Rp 1-2,5 juta yang dilengkapi dengan kamera ultrawide. Fenomena ini membuat banyak orang bertanya, apakah fitur kamera ultrawide terlalu mahal untuk dimasukkan dalam rentang harga ini? Saya ingin membagikan hasil diskusi yang saya buka di suatu komunitas. Berikut adalah rangkumannya:

Alasan 1: Mempertahankan Kesan Premium pada Model yang Lebih Tinggi

Alasan pertama adalah bahwa produsen ingin mempertahankan perbedaan yang jelas antara model entry-level hingga mid-range dengan flagship mereka. Dengan menghilangkan fitur kamera ultrawide dari penawaran entry-level hingga mid-range, mereka dapat mempertahankan kesan premium pada model yang lebih tinggi. Strategi ini memungkinkan mereka untuk menciptakan kesenjangan yang lebih signifikan antara lini produk mereka.

Alasan 2: Mengkompensasi dengan Fitur Lain

Alasan lain adalah bahwa produsen mengkompensasi kekurangan kamera ultrawide dengan fitur lain yang sama-sama menarik bagi konsumen. Misalnya, kecepatan pengisian daya yang lebih cepat, layar AMOLED, atau kapasitas penyimpanan dan RAM yang lebih besar mungkin dianggap sebagai tambahan yang lebih berharga pada kelas smartphone entry-level hingga mid-range.

Alasan 3: Fokus pada Kualitas Kamera Utama

Beberapa orang berpendapat bahwa bahkan jika kamera ultrawide dimasukkan dalam smartphone entry-level hingga mid-range, kualitasnya akan kurang baik pada harga ini. Oleh karena itu, mungkin lebih baik bagi produsen untuk fokus pada meningkatkan kualitas kamera utama, yang biasanya adalah fitur kamera yang paling banyak digunakan.

Alasan 4: Prioritaskan Kamera Utama

Beberapa orang percaya bahwa kehadiran kamera ultrawide, bahkan yang berkualitas tinggi, tidak akan menjadi poin penjualan yang signifikan untuk smartphone pada harga Rp 1-2,5 juta. Produsen harus fokus pada meningkatkan kualitas kamera utama, karena kamera utama adalah faktor yang paling penting bagi konsumen pada harga tersebut.

Alasan 5: Inflasi dan Dinamika Pasar yang Berubah

Perspektif historis menunjukkan bahwa seri Redmi Xiaomi, yang dulu dikenal karena menawarkan kamera ultrawide dalam rentang harga Rp 1-2 juta, telah menghentikan fitur ini. Ini dapat dikaitkan dengan inflasi dan dinamika pasar yang berubah, yang telah memaksa produsen untuk meninjau kembali prioritas dan alokasi sumber daya mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun