Mohon tunggu...
Redi Satriawan
Redi Satriawan Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Acta Diurna II & III

25 Maret 2012   11:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:30 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

II

sekali ini kuungkap
benar
jadi menggila
dug
membabi
dag
membuta
dig
prasangka

sekali ini tersadar
betapa
harap mengubur tulusnya
keinginan
mimpi-mimpi tak terjaga
benar
ketika harap ditanam
keinginan akan begitu manusiawi
lepas-lepas lah semua

bagiku
biarlah tidak dan tetap terjaga
dia
itu saja

selalu kupikirkan dan
akan kuberikan
sebuah ikhlas
dimana ketiadaan yang tak ingin
pula membisu

malam ini aku sangat merindukanmu
diana

III

apakah semua akan kembali sebagaimana biasa
ketika dia tak menyapa
maka diamlah

beberapa mereka telah berlalu
dan aku masih di sini
sunyi
sepi

terik mentari siang ini membuat jalan terlihat semakin tua
bayangan air bergerak di dinding dapur yang berkarat

hari ini sudah tidak sesulit kemarin
aku jadi lebih terbiasa sendiri

memandang dari kejauhan
danau kering yang berlumut
dedaunan yang jatuh dari pohonnya

dia tidaklah sejauh fatamorgana
sayup suara ranting patah terinjak
membelai
mendekat

sementara tiada siapa di bangku taman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun