II
sekali ini kuungkap
benar
jadi menggila
dug
membabi
dag
membuta
dig
prasangka
sekali ini tersadar
betapa
harap mengubur tulusnya
keinginan
mimpi-mimpi tak terjaga
benar
ketika harap ditanam
keinginan akan begitu manusiawi
lepas-lepas lah semua
bagiku
biarlah tidak dan tetap terjaga
dia
itu saja
selalu kupikirkan dan
akan kuberikan
sebuah ikhlas
dimana ketiadaan yang tak ingin
pula membisu
malam ini aku sangat merindukanmu
diana
III
apakah semua akan kembali sebagaimana biasa
ketika dia tak menyapa
maka diamlah
beberapa mereka telah berlalu
dan aku masih di sini
sunyi
sepi
terik mentari siang ini membuat jalan terlihat semakin tua
bayangan air bergerak di dinding dapur yang berkarat
hari ini sudah tidak sesulit kemarin
aku jadi lebih terbiasa sendiri
memandang dari kejauhan
danau kering yang berlumut
dedaunan yang jatuh dari pohonnya
dia tidaklah sejauh fatamorgana
sayup suara ranting patah terinjak
membelai
mendekat
sementara tiada siapa di bangku taman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H