Sebelum mencintai orang lain sudah sepatutnya kita mencintai diri sendiri. Tidak merusak, merendahkan, menjatuhkan dan menghina diri sendiri. Beranjak dewasa kita mengenal istilah "Insecure." Apa itu insecure? Insecure ialah sebuah perasaan tidak nyaman, tiba-tiba gelisah, khawatir, berkecil hati, rendah diri yang disebabkan oleh berlebihan dalam berpikir (overthinking), membandingkan diri dengan orang lain, iri dengan apa-apa yang berada di wilayah orang lain, terlalu menatap keberhasilan masa lalu. Fokus kita beralih kepada nikmat yang diberikan Allah kepada orang lain, bukan nikmat Allah kepada kita. Apabila kita tidak menyikapinya dengan bijak, insecure akan menghentikan langkah kita karena melalui insecure kita telah merendahkan diri kita.
Saya jadi ingat kata-kata seorang filsuf yunani,
"Kamu tidak bisa dihina orang lain, kecuali kamu sendiri yang pertama-tama menghina dirimu sendiri." --Epictetus
Lantas, bagaimana menyikapi insecure yang hadir mengacaukan? Sedikit saya paparkan tip bijak menyikapi insecure sesuai pengalaman saya.
1. Paksakan Diri Melakukan Apa Pun Kegiatan (Entah Tugas, Membantu Orang Tua atau Menekuni Hobi) Yang Ada Dengan Maksimal Sebagai Upaya Improve
Masih pagi hari kepala saya pusing karena dihantam pertanyaan-pertanyaan itu. Saya pun tidak mau berlarut-larut dengan insecure, saya berusaha menenangkan diri, mencoba menjawab satu persatu pertanyaan-pertanyaan yang meresahkan. Saya pun sedikit tenang dan bisa menerima keberhasilan saudara. Kemudian saya membuat to do list tugas mulai dari tugas waktu dekat segera dikumpulkan hingga yang tidak segera dikumpulkan. Nyaris tugas-tugas terselesaikan sebelum waktu berakhir pengumpulan dan saya mengerjakan tugas lebih cepat, lebih fokus dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. Insyaallah dengan demikian, kualitas diri kita menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Kita pun bisa menyikapi insecure dengan bijak.
2. Menanamkan Dalam Diri Bahwa Segala Sesuatu Yang Berakibat Pasti Memiliki SebabÂ
Insecure itu wajar, kita tidak bisa melenyapkan insecure. Kita perlu terus berlatih dalam menyikapi insecure. Insecure yang tidak disikapi dengan bijak justru merugikan diri sendiri bahkan orang lain, apabila insecure dapat berwujud laku yang menyelakakan oran lain. Karena manusia memang suka memandang dan dipandang. Terkadang kita butuh memandang orang lain untuk improve, tetapi apabila disalahgunakan akan muncul insecure.
Semoga kita bisa menyikapi insecure dengan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H