Mohon tunggu...
ERNA SEPTIANA
ERNA SEPTIANA Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan aktivis muda

Mahasiswa di Universitas Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tampil Kece dengan Diri Sendiri

8 Maret 2021   10:03 Diperbarui: 8 Maret 2021   10:14 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

4. Jangan Silau, Sewajarnya Saja!

Maksud dari silau di sini ialah terlalu mengagumi seseorang, hingga tak nampak kekurangannya atau memuji seseorang dengan berlebihan. Mengagumi atau memuji seseorang boleh, tetapi sewajarnya saja karena hal ini akan menanamkan benih-benih insecureity dalam diri yang ditandai dengan munculnya sikap membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Sehingga kita akan diperbuta oleh kelebihan orang lain, padahal kenyataannya kelebihan orang lain itu wajar, ia juga memiliki kekurangan karena sama-sama manusia. Kelebihan dan kekurangan setiap orang pun berbeda, Allah telah memberikan takaran yang tepat bagi setiap hamba. 

Tinggal kitanya saja yang perlu untuk mampu mendayagunakannya, fokus terhadap hidup kita masing-masing dengan segala apa yang ada. Rasa percaya diri akan tumbuh dalam diri kita, apabila kita terus konsisten menanamkan pemikiran-pemikiran yang positif, meyakinkan apa yang ada di kehidupan kita dibanding orang lain, insyaaAllah rasa percaya diri akan meningkat.

5. Menambah wawasan dan pengetahuan

Semakin kita mendayagunakan akal dan hati kita untuk menyerap wawasan dan pengetahuan baik dari buku, sebuah nasihat, relasi atau pengalaman, maka semakin menambah rasa percaya diri kita, karena kita yakin bahwa kita bisa menghadapi setiap apa yang ada dengan berbekal wawasan dan pengetahuan yang kita dapatkan.

6. Berani 

Rasa percaya diri dapat kita tingkatkan, salah satunya dengan menjadi pemberani. Apabila yang membuatmu tidak percaya diri ialah karena rasa takut, maka coba identifikasi rasa takut tersebut. Cari tahu apa yang menyebabkan kamu takut!  Apakah karena takut akan validasi orang lain? Takut gagal? Takut salah? Takut mencoba?  Takut apabila tidak menjadi yang terbaik? Takut karena memang merasa tidak percaya diri akan kekurangan yang ada entah kekurangan psikis maupun fisik? Dan takut lainnya.

Coba identifikasi rasa takutmu! Rasa takut itu muncul karena ketidakyakinan terhadap perbuatan yang dilakukan atau prinsip yang diusung untuk melakukan tindakan tersebut. Ketika kita melakukan perbuatan baik dan berawal dari prinsip yang baik, kenapa harus takut? Coba tanyakan pada hatimu! Bagaimana kamu melakukan perbuatan baik jika terus-terusan takut? Apa tujuanmu berbuat baik? Perbuatan baik dan benar perlu ditegakkan dengan keberanian. Dengan keberanian kita akan menumbuhkan rasa percaya terhadap diri sendiri, sehingga langkah kita pun mantap dan tahu arah (tidak terombang-ambing)

7. Hilangkan Overthinking

Kerap kali kita mau melakukan perbuatan yang menurut keyakinan kita ialah baik, tetapi malah urung kita lakukan, karena pikiran kita yang berkecamuk, misalnya, nanti kalau aku salah bagaimana ya? Nanti kalau aku dilihat A sok baik bagaimana ya? Nanti aku dibilang B sok alim bagaimana ya? Dan bla bla bla .... Perspektif (cara pandang) kita yang terlanjur buruk sebelum mencoba atau melangkah. Sehingga, kita tidak jadi melakukan perbuatan baik. Pikiran tersebut ialah overthinking, overthinking

ialah pola pikir yang  berlebihan terhadap sesuatu. Sejatinya berpikir sebelum bertindak itu perlu, agar kita tepat melakukannya, tetapi apabila terlalu memikirkan hal-hal yang di luar kendali kita, itu yang tidak baik untuk diri kita, menjadikan kita takut dan cemas. Oleh karena itu, kita perlu berpikir yang wajar, tidak perlu overthinking, sehingga rasa percaya diri mudah tumbuh dan terus kita tingkatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun