Mohon tunggu...
Rizky Nur Effendi
Rizky Nur Effendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Hanya orang-orang sekitar saya yang mengerti tentang saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berdamai dengan Diri Sendiri

24 November 2022   11:45 Diperbarui: 24 November 2022   11:45 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku        : Berdamai dengan Diri                           Sendiri
Penulis         : Muthia Sayekti
Penerbit        : Psikologi corner (Yogyakarta)
Tahun terbit        : 2017
Tempat terbit        : Yogyakarta
Tebal Halaman    :  216 Halaman
Harga            :55.500,00
Peresensi             : Luthfi Nur Syafiq/Universitas Muhammadyah Malang

Buku berjudul Berdamai dengan Diri Sendiri Seni Menerima Diri Apa Adanya dlutilis oleh Muthia Sayekti terdiri dari 6 bab yang di setiap bab nya selalu membahas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan pada diri sendiri. Dalam kehidupan modern ini manusia menghadapi masalah-masalah baru yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi, salah satunya adalah krisis identitas. Buku ini bisa menjadi obat sekaligus jawaban akan berbagai masalah tersebut.

Penulis mampu memberikan pembaca bertanya-tanya mengapa percaya diri itu sangatlah penting bagi diri.  Sedangkan pada bab terakhir, penulis memberi solusi pada pembaca agar berdamai dengan dirinya sendiri bisa dilakukan. Selain itu penulis menyadarkan pembaca agar bisa percaya akan dirinya sendiri, kemampuan dapat dimaksimalkan agar bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Buku yang diceritakan oleh penulis untuk membagikan sedikit cerita hidupnya pada pembaca, berawal pada saat ingin mencari jati diri yang sesungguhnya. Untuk remaja yang sedang mencari jatidirinya, tetap semangat menjalani hari-harinya,

"Berdamai dengan Diri Sendiri"syukuri apa yang kita miliki, dan jadikan kekurangan sebagai penyemangat agar bisa lebih baik. Jangan sampai remaja saat ini  lupa arti kata bersyukur. Dengan rasa bersykur yang perlahan muncul pada diri, perlahan rasa iri yang dimiliki pasti mulai menghilang.
Jangan pernah kita menjadi orang lain hanya untuk membuat orang lain suka kepada kita.  Mulai sadar kalau rasa iri hanya dapat membuat jati diri menghilang dan rasa berdamai dengan diri sendiri membuat kami kembali percaya akan kemampuan dan kelebihan yang selama ini terkubur oleh rasa iri. Tidak semua hal harus terwujud sekarang, namun ada sebagian orang yang harus melalui proses yang Panjang untuk mencapai keinginan atau kesuksesan tersebut. Hingga pada akhirnya, penulis membuat buku tersebut untuk memotivasi dan memudahkan seseorang Menyusun perencanaan yang lebih matang agar setiap mimpi bisa diwujudkan.

Hal ini karna sekarang kami mengetahui bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan nya masing masing, dengan kekurangan tersebut dapat menjadikan pacuan pada diri untuk bisa melakukan yang lebih baik dan dalam kelebihan sang penulis bisa membuat atau membatu banyak orang. Di zaman modern ini, memaksimalkan kelebihan yang kita miliki saat ini sangat penting karna bisa membuat seseorang memiliki banyak kemampuan yang sangat bermanfaat saat bekerja maupun diluar jam kerja.

Ada pepatah berbunyi "Musuh terbesar dalam diri adalah diri sendiri" dari pepatah tersebut maka bisa dibilang kamu bisa mengalahkan diri sendiri, maka seseorang sudah bisa mengalahkan musuh-musuh dalam hidup. Mengalahkan diri sendiri bukan berarti harus melukai diri sendiri, tetapi harus mengenali karakteristik diri sendiri, berdamai dengan diri sendiri membuat hidup yang kita jalani akan lebih tenang. Perjalanan hidup memang tidak selalu mulus, pasti akan banyak rintangan, tikungan dan lubang yang pasti akan kita lalui yang akan senantiasa mengancam keselamatan mental.

 Kalian tidak perlu takut untuk jatuh, karna pasti kita akan bangkit seiring berjalannya waktu. Maka jika kamu memiliki masalah dimasalalu segeralah diselesaikan, menyelesaikan masalah masalalu menjadi bagian dari salah satu cara agar bisa berdamai dengan diri sendiri, sehingga rasa cemas itu tidak datang menghampiri . Pastinya sangat senang sekali jika hidup yang kita jalani berdamai dengan diri sendiri.

Supaya kesehatan mental terjaga, berdamai dengan dengan diri sangat penting tidak terkecuali untuk diri kamu. Dengan kata lain, seseorang harus bisa menerima kenyataan hidup walau semua kadang tidak sesuai realita yang kamu inginkan. Apabila seseorang berhasil berdamai dengan diri sendiri, kemampuan untuk berfikir positif semakin meningkat, sehingga setiap menilai sesuatu hal selalu mencari kebenerannya terlebih dahulu. Berdamai dengan diri sendiri pasti harapan semua orang, karna berdamai dengan diri sendiri sangat memiliki banyak manfaat  yang bisa diharapkan dalam kehidupan sehari hari.
 Manfaatnyapun bisa membuat orang lain senang, seperti bisa menghibur orang lain, memberikan saran, dan sebagainya. Mengapa diri sendiri? Sebab dia adalah musuh terhebat manusia. Dia terbilang sangat sulit untuk dikalahkan, seseorang yang belum selesai berurusan dengan dirinya sendiri sangat sulit untuk kembali meraih kepercayaan dirinya, mudah cemas, lebih banyak merasakan iri karna diri selalu merasa kalah dari orang lain. Darisitulah pentingnya kita Berdamai Dengan Diri Sendiri. Agar hidup terasa berguna untuk orang banyak dan kembali meraih kepercayaan diri sendiri.

Kelebihan dari buku Berdamai Dengan Diri Sendiri adalah bahasa yang mudah difahami. Mengetahui cara untuk lebih percaya diri dan menemukan bakat terpendam dalam diri sang pembaca. Banyak kutipan kata-kata yang sangat memotivasi pembaca. Buku ini sangat menyentuh bagi orang yang mengalami hal tersebut. Buku ini mengajarkan arti kata bersykur atas apa yang telah kita gapai. Pembahasan dalam buku ini bagus bagi pembaca. Buku ini sangat memberi semangat dan memotivasi saya untuk alasan tetap hidup.

Kekurangan dari buku ini adalah buku yang terlalu tebal. Kertas di setiap halaman nya sangatlah tipis dan mudah robek. Tulisan buku ini seperti menggunakan fotocoppy an yang membuat tulisan di buku cepat pudar. Gambar yang ada di buku tidak terlihat jelas yang membuat pembaca sangat sulit untuk menebak gambar tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun