Belum lama dilansir berita tentang pailitnya perusahaan-perusahaan besar ternama. Sontak publik dibuat terkejut dan terbelalak setelah dibuat kagum akan 'kejayaannya' di masa sebelumnya. Yang kreatif tak akan kenal pasif dalam mengejar hal-hal yang inovatif.
Kodak, perusahaan yang didirikan tahun 1888 oleh George Eastman ini sangat terkenal di tahun 1980an. Tahun 2009 Kodak mengumumkan penghentian produksi roll fim foto nya setelah dipasarkan selama 74 tahun. Ketahanan sebuah merek yang lama dan berkelas.
Siapa tak kenal nama besar Microsoft. Microsoft terus melakukan efisiensi di divisi mobile Nokia yang telah dibeli pada tahun 2013 senilai USD 7 miliar. Mereka mengumumkan penutupan salah satu pabrik ponsel Nokia yang berada di Finlandia dan telah mengumumkan PHK pada 7.800 karyawan, kebanyakan dari divisi ponsel.
Tak seorang pun dan tak ada satu pun yang menjamin keberhasilan gilang-gemilang akan terus di tangan kecuali Tuhan merestui. Selain perkenanan Tuhan tentu akal dan budi yang Tuhan berikan harus juga digunakan semaksimal mungkin. Benar berserah tidaklah salah, namun bukan berarti salah atau gagal paham dalam memaknainya.
Lihat saja betapa banyaknya pribadi dan perusahaan yang sangat ternama lagi populer, akhirnya 'tumbang' tak bergerak lalu 'tak bernyawa'- hidup tetapi mati bahkan hilang; mati- bangkrut- tinggal nama. Tumbang atau jatuh sejatuh-jatuhnya; terpuruk dapat terjadi pada siapa dan hal apa pun.
Dua contoh perusahaan ternama di atas adalah fakta dan kenyataan yang tak terelakkan. Keduanya adalah pesohor- di jamannya; di eranya. Namun apa daya perubahan jaman pun tak mampu menopang dan menampung kejayaannya di masa lampau. Tentu ada yang salah, dan bila dideteksi sejak awalnya barangkali saja dapat 'diperbaiki.'
Perusahaan yang besar dan serba lengkap untuk urusan menejemennya tetap harus melecutkan semangat kreatinya, dengan kata lain nyalakanlah tombol kreatifnya. Semua hal dan pribadi pun berjalan maju, maka bayangkan apa jadinya jika perusahaan atau seseorang berjalan di tempat. Awalnya mungkin biasa saja dan nyaman saja ketika melihat sekeliling tampak statis. Tapi tak lama lihat saja semua berubah, jika tak berubah tentu saja tergilas kekinian dalam hal berinovasi dan kreatifitas.
Kodak yang sangat populer ketika tetap mempertahankan roll film akhirnya tutup. Perusahaam ini tak mengeluarkan pembaharuan dari sisi komoditas; produk. Sementara pesaing yang dahulu tertinggal terus berlari mengejar ketinggalan dan 'pemenang' santai saja akibatnya justru pemain utama menjadi yang tertinggal.
Nokia, sebuah merek yang merajai telepon genggam kini hanya sejarah- sebuah nama yang tertinggal. Merek teratas di eranya nyaris tak punya pesaing. Seperti puas dengam 'kemenangannya' merek ini pun tak banyak berinovasi dan kreatif dalam 'meracik' ragam produk seiring kemajuan teknologi. Hasil akhirnya dapat diketahui dan disaksikan bersama- tinggal nama dengan sebuah sejarah yang terbilang gemilang di masanya.
Apa yang ada pada kita sekarang? Puas dan santaikah kita? Jika kita masih banyak kali bersantai, bangkit dan bergeraklah. Kejar dan capailah perbaikan diri di berbagai hal. Kreatif dan inofatiflah dalam hidup ini, kecuali kita ingin menjadi pemenang, maka tentu saja beda kasus.
Betapa banyaknya orang yang tak lengkap organ tubuhnya namun tetap 'berlari' demi tak ketinggalan; demi tak sudi menjadi penonton. Apalagi diri kita yang dikaruniai kesehatan dan kelengkapan fisik, masakan kita sudi menjadi yang terbelakamg dalam hal kreatifitas? Buat tujian-tujian yang ingin kita raih; tulislah rangkaian pencapaian yang akannkita usahakan.Â