Mohon tunggu...
Rumi Silitonga
Rumi Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Teacher and Writer

Menulis itu fun, gak bayar dan bisa mengekspresikan isi hati lewat tulisan bahkan 'isi hati' lingkungan di mana pun saya berada. writing will calm your mind n attitude

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pulau Lengkuas yang Membekas

9 Agustus 2017   16:45 Diperbarui: 9 Agustus 2017   17:18 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cusss naik kapal. Mandi dan bersih-bersih dulu sebelum bertemu sunset. Kami berniat bertemu sunset di Pantai Tanjung Tinggi. Kali ini group kami terbagi dua, ada pergi menjelajah pantai yang dipenuhi bebatuan ini bersama Evry dan group lain bersama Regi. Evry memang jagonya untuk foto. Sunset hari itu tak ceria tapi penampakan suasana sunset masih ada. Meski begitu sangat terbayarkan dengan foto-foto kami ber8. Keceh badai.....ala models, ala petualang dan prewed juga ada. What a moment it was! Cece Shela dan koko Andi semangat ya!

Grrhhh....full lelahnya, tinggal makan malam yang dapat menyempurnakan hari ini. Rumah Makam Rindu Pantai sudah menanti. Meski sudah booking tetap saja masih harus menunggu lama. Ujian kesabaran lagi. Tak pelak ketika makanan datang kami kalap dan dalam sekejap rampung; kelar; done.... Ada yang menarik, ketika ingin membayar kami minta Andi untuk minta bill kepada pelayan rumah makan, seraya berujar, "Bill...bill!" Entah apa yang ada dipikirannya, Andi tak bergerak sampai Shela-pujaam hatinya berkata, Bon...bon..." Sontak kami tertawa, dan sejak itu julukannya menjadi bonbon...

Harusnya jam 9.30 malam sudah pulang dan berada di pulau kapuk.  tapi kami 'membajak'' tour leader kami untuk keliling kota. Agak mbulet membujuk pak ketua ini. Sebelumnya kembali ke soal HP yang tercebur. Mobil kami berhenti untuk membeli beras. Kami berpikir beras akan menyerap air dalam HP. Amjat pun turun. Lalu segera kembali ke mobil sambil tertawa kecil plus senyum mengulum. Berita gembirakah?

Kami pun heran lalu menghujaninya dengan prtanyaan. "Pak ada beras?" Amjat bertanya ke bapak yang ada di warung. Bukannya tanya yang lain-lain, penjual itu justru menanyakan pertanyaan di luar dugaan. "Apa yang jatuh?" Sontak pertanyaan ini membuat Amjat yang bersedih dapat sedikit terhibur. "Aku mau tanya sebenarnya, bapak ini pedagang atau cenayang hehe.....luar biasa dia, tahu ada barang yang tercebur ke air!" Haha.....tawa renyah pun mengurai tapi tak juga melupakan ingatan kami untuk memperpanjang malam sebab esok adalah hari terakhir trip Belitung.

Kasak kusuk....bisik Sana sini, bahkan ketika sampai penginapan pun belum ada jawaban pasti. Kami turun dari mobil satu persatu masih dengan sebuah asa di hati, nongkrong bareng di kafe Belitung. Luar biasa rombongan ini, setibanya di penginapan kami masih betah berada di luar, jadilah sebagian dari kami tak masuk kamar. Saya pun kembali mendatangi pak ketu, "Gimana pak, massa mendesak saya, supaya ada keputusan nongkrong bareng?"  Beberapa saat kemudian. Terjawablah.

Tak perlu lama, semua rombongan naik ke mobil- kecuali beberapa teman dari Singapur tak melanjutkan malam. We were so lucky. Setelah melewati beberapa tempat yang mirip kafe semuanya penuh, masih tersisa satu tempat untuk 13 orang. Ah akhirnya nongkrong bareng juga di caf Little Lengkuas lengkap dengam live music. Bayu, kami dapuk untuk menyanyi Asal Kau Bahagia- by Shanin. Sontak kafe yang tampak lengang dan sepi menjadi gaduh dengan ulah kami. Sedikit banyak kafe kami buat bak dalam mini concert haha.....Bahkan sampai pegawai kafe pun larut dengan kgembiraan kami, sampai mengabadikan kami dengan kamera plus mem-video-kan keseruam yang paripurna. Pokoknya seru abiezzz.... Lanjut di hari ke 3 ya....(Rumi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun